Tuesday, September 2, 2008

56 cibubur/cileungsi-UKI

Bagi anda yang tinggal di daerah Cibubur, Cileungsi dan seputarnya, pasti sudah sangat kenal dengan angka 56.

Yap.. betul itu adalah nomor angkutan umum jurusan UKI-Cileungsi. Entah hanya saya seorang atau semua juga merasakan. Angkutan satu ini kalau dipikir dengan otak normal, koq ya tidak ada normal-normalnya. Tidak etis. Tidak manusiawi. Betul-betul tidak nyaman..

Lho memang kenapa.. cerita yang jelas dunk..

Ok..ok.. jadi begini..

Seperti yang saya bilang, ‘56’ adalah nomor angkutan umum jurusan UKI-Cileungsi. Saking lekatnya, nomor ini bisa juga di sebut trademark-nya kota cileungsi. Kalau anda berada di UKI, kemudian bertanya pada semua orang yang bisa anda temui di sana tentang ‘56’, pasti akan mendapat jawaban, “oh.. yang ke cileungsi/cibubur ya”.

Angkutan ini sejenis mobil elf berwarna orange. Jalur yang dilewatinya meliputi daerah Cibubur, Citra gran, Kota wisata, sampai ke tujuan akhir Cileungsi. Bisa di bilang ‘56’ adalah salah satu angkutan utama penghubung cileungsi dengan jakarta. Tentunya masih ada angkutan lain yang juga menuju Jakarta. Katakanlah angkot 121 menuju Kp rambutan, juga ada beberapa bus-bus besar yang menuju ke Tj priuk, Kali deres, Blok M, dll. Tapi karena jumlahnya yang terbatas, maka masyarakat sekitar sangat mengandalkan angkutan ‘56’ ini.

Meskipun ia sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar, namun ada beberapa hal yang menurut saya... hmm tidak ada kata yang pas selain... sangat menyebalkan.

Anda mungkin tau bagaimana kendaraan jenis elf/minibus ini. Bagian dalamnya dibuat mirip dengan angkutan kota (angkot). Tempat duduk penumpang berada di sisi dengan bentuk memanjang. Sehingga para penumpang akan duduk saling berhadapan dan menghadap ke samping. Yah.. persis sekali dengan tempat duduk penumpang di angkot. Hanya saja ukurannya sedikit lebih besar. (sayang saya tidak punya gambarnya).

Yang menyedihkan adalah, di bagian tengah diberikan tambahan tempat duduk panjang. sehingga tempat duduk penumpang menjadi tiga baris. Samping kiri, samping kanan dan di tengah. Penumpang di bagian tengah akan menghadap ke depan dan belakang. Kapasitas normal penumpang adalah 16 orang. Namun dengan adanya penambahan tempat duduk ini, daya tampung naik menjadi 21 orang. Anda bisa membayangkan, hampir tidak ada ruang untuk kaki. Semuanya rapat. Dan bila semua tempat duduk penuh terisi. Kami bagaikan ikan pindang yang dijejal-jejal saling berhimpit. Untuk bernafaspun sulit. Sialnya, mobil tidak akan mulai jalan sebelum penumpang penuh. Untungnya ada beberapa kendaraan yang dilengkapi dengan AC. Meski biasanya fungsinya sudah berubah menjadi kipas angin belaka.

Kemudian.. selain problem over capacity, hal lain yang kadang membuat sebal adalah tidak ada kondektur. Para penumpang wajib mengumpulkan sendiri ongkos angkutan. Biasanya salah seorang penumpang akan menjadi kondektur sukarela mengumpulkan ongkos. Mungkin ini hal yang sepele, namun kadang mengganggu juga. Bayangkan, kita sudah membayar, namun tidak dapat kenyamanan, ditambah lagi kita juga yang harus mengumpulkan ongkosnya. Belum lagi kalau ongkos kurang dari yang seharusnya, sopir kerap mengomel. Lha.. inikan aneh. Normalnya kita ini konsumen. Sudah membayar. Berhak mendapat pelayanan senilai uang yang telah kita keluarkan. Malah disuruh merangkap menjadi kondektur.

Belum lagi cara mengemudi yang ‘menyuntal-nyuntal’. Entah karena jenis mobil atau memang faktor pengemudi. Bila sopir mengerem dan menginjak gas, waahh... serasa di dorong-dorong dan di kocok perut ini. Kasian bila kebetulan penumpang adalah lansia atau ibu hamil.

Yah.. begitulah. Tapi mau bagaimana lagi. Alternatif angkutan lain tidak ada, mobilpun tak punya. Ya sudah meski tidak enak, terpaksa tetap setia dengan si ‘56 orange’.

4 comments:

Zico Alviandri said...

Saya bentar lagi tinggal di Cileungsi nih... lagi nyari2 info angkutan. Udah seneng2 denger ada angkutan dari UKI... eh dapet cerita gak enak dari Anda :D.

Gpp deh... coba dulu aja :D

koepoe said...

Sekarang udh lbh manusiawi koq :p tmpt duduk yg tadiny diisi 9 skrang jd 8. Yg diisi 5 jadi 4. Nah kursi tengah yg blakang supir tadiny 3 jd diisi 2. Yg laen ny tetep :) dulu dblakang totalny 21 pnumpang, skrng dbelakang jd 18 penumpang. Udh 2thn lebih ngerasain suka duka naek 56 :D

Andi Megawati said...

kalau kondisi elf 56 skrg gmna ya? lagi survey juga transportasi cileungsi-uki

Jayawan Property said...

Perumahan Subsidi Cileungsi Kualitas Komersil Metland Cileungsi Perumahan Komersil Lengkap Fasilitas Jual Rumah di Cileungsi Bogor KPR Kredit Pemilikan Rumah Subsidi dan Non subsidi Griya Pesona Cileungsi Rumah Subsidi di Timur Jakarta Perumahan Harga Murah Subsidi Cileungsi Daftar perumahan subsidi dan Non subsidi Di Cileungsi Bogor Puri Asri 2 Cileungsi Perumahan Murah Subsidi