Wednesday, September 24, 2008

Wanita dan Beser

Mas, bentar ya, aku ke belakang dulu”. Itulah kata yang sering diucapkan oleh teman saya setiap kami akan berpergian. “Mas, nanti cari toilet ya”. Katanya lagi saat baru tiba di salah satu pusat perbelanjaan yang hanya 30 menit dari rumah. Satu jam kemudian lagi-lagi kata yang serupa diucapkan.

Saya sampai heran. Hobi sekali dia menjenguk toilet. “Kebelet pipis..”, katanya. Setiap akan berpergian, meskipun dekat, apalagi jauh, pasti menyempatkan diri buang air kecil. Begitu juga saat tiba di tujuan. Pertama kali yang dilakukannya adalah mencari toilet.
Teman saya itu perempuan.

Tidak hanya teman saya. Ibu saya-pun demikian. Setiap kali akan bepergian, dandanan sudah sempurna, tas dan perlengkapan sudah siap, saat timing keberangkatan, pasti ada interupsi. “Sebentar.. sebentar.. Ibu ke belakang dulu. Kebelet nih..”. Begitupun kakak perempuan saya. Saat mudik ke Jogja, dia pasti minta menggunakan bus ber-toilet. Sehingga kapanpun siap sedia bila dibutuhkan.

Wanita. Dari sekian yang saya kenal, sebagian besar hobi sekali buang air kecil. Sebentar-sebentar pipis. Sebentar-sebentar beser. Paling tidak bisa menahan keinginan berkemih. Padahal sudah mengurangi minum sebelum pergi. Sebagian dari anda mungkin mengalami hal yang sama. Dan saya yakin sebagian besar adalah wanita. Bukan berarti saya bias gender lho. Ini fakta.

Fenomena ini dapat dimasukkan ke dalam suatu penyakit yang dalam istilah medis di sebut Over Active Bladder (OAB). Pada orang normal, daya tampung pada kandung kemih sekitar 400-500 cc, setelah penuh baru dikeluarkan. Dalam sehari buang air kecil hanya 6 kali, atau setiap 4 jam sekali. Pada kasus OAB, baru terisi 100-200 cc sudah tidak tertahankan lagi. Dan 1-2 jam sekali sudah terbirit-birit ke kamar kecil.

Beser berbeda dengan inkontenensia urine alias mengompol. Dikatakan mengompol apabila urine keluar tanpa disadari dan dikehendaki sehingga menjadi masalah sosial dan higiene. Namun tidak otomatis sering buang air kecil dikategorikan penderita OAB. Berulang kali buang air kecil karena dipicu oleh penyakit tidak termasuk OAB. Penderita diabetes, efek minum obat diuretik membuat orang berulang kali berkemih. Dan ini tidak digolongkan ke dalam OAB.

Tahukah anda?? Ternyata betul para ‘beserer-beserer’ ini di dominasi oleh wanita. Sebanyak 53 persen wanita di Asia menderita beser. Ada sejumlah faktor resiko yang membuka peluang serangan ini lebih tinggi.

  • Proses melahirkan yang melemahkan otot panggul karena berkali-kali melahirkan dan cara mengejan yang salah.
  • Berkurangnya hormon estrogen akibat menopause.

Berkemih memerlukan kerja sama yang baik antara beberapa organ tubuh. Saraf pusat, sumsum tulang belakang, kandung kemih, uretra, dan otot dasar panggul. Sementara pada orang tua, karena faktor usia, terjadi perubahan fisiologis pada organ tersebut. Elastisitas dan kapasitas kandung kemih menurun. Kemampuan menahan kemih juga menurun, dan menurunnya fungsi ginjal memekatkan urine. Sehingga resiko beser jauh lebih besar bagi para lansia.

Ada beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah beser semakin parah.

  • Batasi asupan makanan/minuman yang bersifat diuretik seperti kopi, teh, dan sejenisnya.
  • Jaga suhu tubuh tetap hangat dan tidak kedinginan.
  • Lakukan bladder training, seperti melakukan penjadwalan buang air kecil, belajar menaham berkemih, dan latihan otot dasar panggul.
  • Konsultasikan ke dokter untuk mendapat pengobatan yang tepat. Pengobatan farmakologi biasanya dengan obat tolterodine tartrate.
  • Selalu membawa pakaian dalam untuk ganti, air botol, dan tisu basah.

Mungkin bila semua itu masih belum bisa menaklukkan keinginan beser, pertimbangkan penggunaan pempers. :)

Mas, aku pipis dulu ya”, katanya lagi saat tiba di rumah.



Toilet User Guide

Read more...

Tuesday, September 23, 2008

Sanggahan; 'Jangan berbuka dengan yang manis'

Dibulan ramadhan ini beberapa kali saya mendapatkan email berisi tentang larangan berbuka dengan yang manis-manis. Di tulisan tersebut dijelaskan bahwa berbuka puasa dengan makanan/minuman manis, justru tidak baik untuk kesehatan. Alasannya adalah kurma yang dimakan nabi adalah rhutab yang mengandung karbohidrat kompleks (polisakarida) dan bukan karbohidrat sederhana seperti gula pada makanan manis. Selain itu juga dijelaskan bahwa makanan manis justru tidak baik bagi kesehatan dan dapat mengakibatkan berbagai penyakit sehubungan dengan naiknya kadar gula darah dan kegemukkan.

Sebetulnya sejak dari ramadhan tahun lalu artikel ini beredar. Selain email, banyak para blogger yang juga memasukkan tulisan ini ke dalam blog mereka. Dan sekarang sudah semakin banyak dan dianggap sebagai suatu kebenaran.

Tapi apakah betul berbuka puasa dengan yang manis-manis menggangu kesehatan? Saya pribadi tidak sependapat dengan isi tulisan tersebut. Ada beberapa hal yang menurut saya salah. Sebetulnya benar, namun salah penerapan dalam pemaknaan.

Pertama. Tentang kandungan karbohidrat kompleks dalam kurma. Kurma yang dimakan oleh nabi adalah jenis rhutab. Setau saya jenis ini rasanya manis. Dan karbohidrat yang memiliki rasa manis biasanya adalah karbohidrat sederhana (gula). Misalnya glukosa, fruktosa, sukrosa (gula pasir), dan lainnya (pada buah biasanya fruktosa). Sedangkan karbohidrat kompleks (polisakarida) tidak berasa manis. Karbohidrat kompleks biasa terdapat pada nasi, kentang, singkong, ubi, roti, jagung, dan lainnya. Katakanlah nasi. Nasi kaya akan karbohidrat kompleks. Apakah nasi manis? Tidak. Tapi perhatikan. Bila kita mengunyah nasi sedikit lebih lama, maka nasi akan berasa manis. Hal ini karena karbohidrate kompleks sudah terpecah menjadi gula sederhana oleh enzim amilase yang ada dalam air liur. Jadi saya tidak sependapat bahwa kurma mengandung karbohidrat kompleks.

Kedua. Dikatakan bahwa berbuka puasa dengan makanan manis yang mengandung gula sederhana adalah tidak baik. Hal ini dihubungkan dengan kadar gula darah yang akan melonjak tinggi dan fenomena kegemukan (obesitas). Memang benar makanan/minuman yang mengandung kadar gula tinggi akan meningkatkan kadar gula darah dan meningkatkan penimbunan lemak mengakibatkan obesitas. Tapi ada yang luput disini. Perlu diingat, Rasulullah mencontohkan hanya satu dua butir kurma. Dan satu dua butir kurma tidak akan menggemukkan dan meningkatkan kadar gula darah secara ekstrim. Mungkin akan menyebabkan masalah bila berbuka puasa langsung menghabiskan kurma sebanyak satu kilogram.

Ketiga. Karena satu hari penuh kekurangan energi tidak makan minum saat berpuasa, dibutuhkan satu asupan makanan yang mampu menyediakan energi secara instant dan cepat diserap tubuh. Makanan atau minuman manis adalah solusi terbaik. Gula sederhana dapat dengan cepat menggantikan energi yang hilang dan cepat diserap tubuh. Sehingga berbuka puasa dengan makanan/minuman yang manis adalah pilihan terbaik. Tentu saja dengan catatan semuanya jangan berlebih. Satu dua butir kurma cukup menyediakan energi yang cepat bagi tubuh.

Jadi, alasan pelarangan berbuka dengan yang manis-manis tidaklah tepat, terlalu dicari dan dihubung-hubungkan. Berbuka puasa dengan yang manis seharusnya dijadikan kebiasaan yang baik. Namun jangan berlebihan.

(menerima kritik dan sanggahan)



Read more...

Monday, September 22, 2008

Melamin, Additive pada Susu

Saya miris mendengar dan membaca berita tentang susu bayi yang terkontaminasi melamin. Ribuan bayi menjadi korban.

Ck..ck.. koq tega ya orang yang menambahkan melamin ke dalam susu. Apa gak mikir? Kasihan para ibu. Anak adalah segalanya. Berusaha sekeras mungkin memberikan yang terbaik buat mereka. Eh.. malah yang didapat susu beracun.

Sebetulnya untuk apa sih melamin di tambahkan dalam susu? Dan apa saja bahaya dari melamin ini? Cari tahu yuk..

Melamin adalah basa organik dengan rumus kimia C3H6N6. Zat ini merupakan trimer dari cyanida. Bersama dengan formaldehyde melamin digunakan untuk memproduksi resin melamin, plastik yang sangat tahan panas, dan busa melamin, produk polimer pembersih. Melamin merupakan metabolit dari cyromazine, salah satu senyawa pestisida.

Melamin ditambahkan ke dalam susu untuk membuat ‘seolah-olah’ kadar protein dalam susu tinggi.

Hal ini biasa dilakukan pada hewan ruminant (sapi, kerbau, dan lainnya) untuk meningkatkan asupan nitrogen. Berbeda dengan hewan lainnya, hewan ruminant seperti sapi memperoleh asupan nitrogen dari proses fermentasi makanan bukan protein (makanan utama sapi adalah rumput-rumputan) oleh bakteri yang terdapat dalam sistem pencernaan. Nitrogen hasil fermentasi ini disebut sebagai non-protein nitrogen (NPN). Nah melamin ini dianggap bisa menjadi sumber non-protein nitrogen (NPN). Meskipun hal ini masih menjadi kotroversi.

Sayangnya, demi mendapat keuntungan lebih, hal ini juga dilakukan pada susu. Melamin ditambahkan sebagai aditive sumber NPN. Padahal jelas-jelas manusia berbeda dengan sapi dan ruminant lainnya. Sistem pencernaan manusia tidak memiliki bakteri yang dapat melakukan fermentasi seperti pada sapi. Alih-alih dapat meningkatkan asupan nitrogen, melamin malah menyebabkan keracunan seperti yang terjadi di China baru-baru ini.

Selain itu juga penambahan melamin di ‘atas kertas’ memang betul-betul dapat menaikkan kandungan protein. Analisa protein biasanya dilakukan dengan metode kjeldahl, mengukur jumlah nitrogen yang kemudian dikonversi menjadi jumlah protein dengan suatu tetapan standar. Saat dilakukan uji analisa kandungan protein, hasil menunjukkan kandungan nitrogen yang besar. Padahal sebenarnya angka tesebut diperoleh bukan hanya dari protein, namun juga melamin. Karena melamin ini memiliki gugus nitrogen, maka jumlah nitrogen yang terukur akan semakin bertambah dan otomatis akan membuat kandungan protein seolah-olah tinggi.

Kandungan protein yang tinggi memang biasa dijadikan parameter untuk menentukan kualitas susu. Sehingga bila di atas kertas suatu produk susu mempunyai jumlah protein yang besar, dapat dikatakan ia mempunyai kualitas yang baik. Maka produsen-pun berusaha agar produknya memiliki kandungan protein yang tinggi.

Lantas dimana bahaya zat melamin ini?

Melamin mempunyai LD50 >3000 mg/kg berdasar data percobaan terhadap tikus. Melamin dapat membuat iritasi bila terhisap dan bila kontak dengan mata atau kulit. Melamin juga dapat mengakibatkan kerusakan pada reproduksi, kandung kemih, dan batu ginjal. Juga dapat menyebabkan kanker.

Ini adalah bukti nyata bahwa yang namanya sintetis buatan manusia pasti suatu saat ada kesalahannya. ASI jauh lebih baik dari susu formula. Ini yang harus di ingat oleh para ibu. Jadi apabila tidak dalam kondisi darurat (misal: ASI tidak keluar) sebaiknya ASI menjadi pilihan utama bagi bayi.

Selain itu juga, hati-hatilah pada alat makan yang terbuat dari melamin. karena seperti halnya plastik, alat makan dari melamin juga dapat berbahaya dan menjadi tempat bermigrasinya zat-zat berbahaya ke dalam makanan. Baca tentang bahaya alat makan dari melamin di sini.

Dan saya baru saja memperoleh informasi bahwa ada beberapa produk yang beredar di indonesia yang ditarik peredaraannya sehubungan dengan kandungan melamin. produk-produk berikut adalah coklat M&M’s, coklat batangan snickers, mentos yogurt, biskuit nobisco, coklat batangan dove, wafer oreo, want want one baby bites, susu dutch lady, permen lembek susu cap kelinci putih, dan semua makanan yang mengandung susu buatan shina seperti vitamin C. Saya masih belum tahu apakah informasi ini benar atau tidak. Tapi tak ada salahnya kita berhati-hati.


Source:

Read more...

Sunday, September 21, 2008

Mengapa Perut Berbunyi..??

­

Tubuh manusia adalah mesin yang sangat luar biasa, dan setiap saat akan melakukan sesuatu untuk mengingatkan anda bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Bunyi perut adalah satu dari sekian banyak pengingat ini. Keras, lembut, pelan, kadang tanpa alasan sama sekali. Seolah banyak yang ingin dikatakan oleh perut kita.

Bila saat lapar, perut juga terkadang berbunyi. Kita biasa menyebut ini sebagai keroncongan. Namun tidak bisa dijustifikasi bahwa bila perut berbunyi itu pertanda lapar. Karena tidak pada saat lapar-pun perut seringkali berbunyi. Sering perut berbunyi saat ruangan sunyi. Sehingga orang di dekat kita bisa mendengar jelas. Bayangkan ditengah-tengah suasana meeting yang sunyi dan khidmat, tiba-tiba perut kita berbunyi tanpa sebab. Duuhh.. malunya.

Sebetulnya perut tidak memiliki sensor pengaturan timing atau bermaksud untuk menyabotasi anda dengan berbunyi di saat yang tidak tepat. Tapi ada alasan logic kenapa perut kadang-kadang merasa perlu untuk didengarkan.

Bunyi perut, yang sebetulnya terjadi dalam perut dan usus kecil ini, dapat dijelaskan dengan melihat bagaimana sistem pencernaan bekerja.



Sistem pencernaan, pada intinya adalah saluran panjang yang berawal dari mulut sampai ke anus. Saluran ini berhubungan dengan berbagai organ yang berperan penting dalam proses pencernaan. Yang terpenting yang harus diketahui dalam sistem pencernaan adalah cara kerja-nya mendorong dan menggerakkan makanan. Gelombang dari gerakan otot-otot berkontraksi yang mendorong dan menggerakkan makanan disebut peristaltik. Selain mendorong makanan ke dalam sistem pencernaan, kontraksi ini juga membantu dalam mencampur makanan, cairan dan lainnya menjadi suatu adonan lengket. Bunyi perut adalah hasil dari proses ini. Makanan, cairan, dan campuran adonan yang lengket akan bergerak termasuk juga gas dan udara dalam usus. Semua dari bahan-bahan ini akan terdorong dan pecah menjadi bagian-bagian yang mudah di absorb, kumpulan udara dan gas juga akan tertekan dan meninbulkan suara yang kita dengar.

Bunyi pada perut dapat terjadi kapan saja, tapi jika terdapat makanan dalam perut atau usus kecil, suara menjadi lebih pelan.

Anda mungkn bertanya-tanya, jika perut kosong, mengapa terjadi gerakan kontraksi otot mencerna makanan, apa yang dicerna bila tidak ada makanan? Alasannya adalah berhubungan dengan selera makan dan lapar. Sekitar dua jam setelah perut kosong (makanan selesai di cerna), perut akan menghasilkan hormon yang menstimulasi saraf lokal untuk mengirimkan pesan ke otak. Otak membalas dengan memerintahkan otot untuk memulai gerakan peristaltik. Ada dua hal yang terjadi. Pertama, kontraksi menyapu semua sisa makanan yang tertinggal saat proses pertama. Kedua, vibrasi dari perut yang kosong akan menciptakan rasa lapar. Kontraksi otot akan datang dan pergi setiap jam.

Lalu bisakah kita mencegah perut mengeluarkan bunyi. Katakanlah agar perut tidak bersuara saat kita mengikuti meeting, atau saat-saat tidak perlu ada tambahan gangguan lagi, seperti bunyi perut. Satu tips untuk meminimalkan bunyi perut adalah makan makanan dalam ukuran kecil namun sering ketimbang sekaligus yang besar. Sistem pencernaan akan mempunyai kesempatan lebih sedikit untuk menghasilkan gerakan peristaltik yang ‘ribut’. Dan mengurangi makan makanan yang ber-gas juga dapat menurunkan frekuensi perut berbunyi.

Dalam beberapa kasus, bunyi perut mungkin pertanda dari perut yang bermasalah atau kondisi medis seperti sindrom iritasi usus/perut (Irritable Bowel Syndrome). Namun tentu saja, pada kasus ini ada beberapa keluhan gastrointestinal tambahan lain yang menyertai.


Sumber:


Read more...

Sunday, September 14, 2008

Terinspirasi dari Tokek

Pernahkah anda melihat tokek (Gecko gecko)? Atau saudara kecilnya, cicak? Saya yakin anda sudah pernah melihatnya. Tokek/cicak dapat berjalan di dinding dengan sudut yang sangat curam. Bahkan dapat pula berjalan di langit-langit. Mereka dapat menempel dimana saja. Pada permukaan apa saja. Kaca yang permukaannya halus, atau tembok dengan permukaan yang tidak rata. Mereka juga dapat menempel pada permukaan yang kotor dan berdebu.

Pernahkah terbersit pertanyaan bagaimana cara mereka melakukannya. Tentunya akan sangat berguna jika manusia mampu mengetahui rahasia besar ini.

Baru-baru ini para ilmuan telah berhasil membuat bulu halus yang terdapat pada kaki tokek yang digunakan untuk menempel. Bulu buatan ini, meski masih belum sempurna, bekerja mirip dengan jutaan bulu halus pada kaki tokek yang memungkinkan untuk menempel diatas permukaaan yang berbeda, tidak rata, kotor bedebu, dan lingkungan dimana lem-adhesive biasa tidak mampu.

Full, besama rekannya di Lewis & Clark College, UC Santa Barbara, dan Stanford University, melaporkan temuannya tentang rahasia tokek dalam menggunakan bulu halusnya untuk menempel tanpa penggunaan penghisap, lem, ataupun listrik statis. Mereka menemukan bahwa sudut antara bulu halus dengan bidang permukaan adalah hal yang menentukan dalam mengontrol daya menempel dan melepaskan pada tokek. Ratusan atau ribuan lapisan kecil yang terdapat pada ujung bulu-bulu halus tokek (disebut spatulae) akan menempel pada permukaan bidang dan berinteraksi secara molekuler.

Dengan lebih dari 500 ribu bulu halus untuk setiap kaki, dan ratusan sampai ribuan spatulae per bulu, akan menghasilkan interaksi molekular (dalam kimia di sebut gaya van der waals) total sebesar 1000 kali berat tubuh tokek.

Awalnya, tim ilmuan menduga daya rekat pada tokek sama dengan pada beberapa hewan, kodok, serangga, dan beberapa mamalia yang dapat menempel pada permukaan berdasarkan daya rekat kapiler, mengambil keuntungan dari tegangan permukaan cairan. Kebanyakan dari hewan-hewan ini memiliki semacam kelenjar pada kakinya yang menghasilkan cairan yang membuat mereka dapat menempel. Namun diketahui ternyata tokek tidak memiliki kelenjar seperti itu. Tak diragukan, spatulae pada ujung bulu-bulu halus di kaki dapat berinteraksi dengan lapisan air sangat tipis yang terdapat pada hampir seluruh permukaan.

Pada 2005, sebuah tim yang diketuai oleh Kellar Autumn, dosen biologi di Lewis & Clark College di Portland, Oregon, untuk pertama kalinya berhasil mengungkapkan bahwa tokek menjaga kaki lengketnya tetap bersih dengan mengebaskan partikel tanah setiap kali melangkah.

Kaki tokek sangat berlawanan dengan selotip yang menjadi "magnet" untuk menarik debu serta kotoran dan tidak dapat dipakai ulang. Dengan perekat tokek ini, bisa dibuat material pertama yang dapat menempel sekaligus membersihkan diri dari debu setiap kali kontak.

Saat ini ilmuwan di University of California, Berkeley, Amerika Serikat, telah berhasil menciptakan lem sintetis yang mirip dengan cara kerja kaki lengket tokek. Ini adalah lem pertama yang dapat membersihkan sendiri kotoran dan debu yang melekat sehabis digunakan tanpa memerlukan air atau bahan kimia (self-cleaning dry adhesive). Tidak seperti isolasi yang hanya bisa sekali pakai karena kotoran dan gangguan debu yang ikut menempel. A self-cleaning dry adhesive akan mempunyai banyak manfaat, seperti pada teknologi super konduktor, dan dapat menempel di bawah air dan di luar angkasa.

Selain itu juga penemuan ini membawa para ilmuwan itu semakin dekat dengan tujuan membuat robot segala medan yang dapat memanjat dinding dan langit-langit di lingkungan alami, bukan cuma di atas kaca yang bersih. Robot ini bisa pergi ke mana pun diperlukan, mungkin untuk mencari korban yang selamat setelah bencana.

This illustration shows how a dirt particle clinging to the gecko-inspired adhesive becomes more attached to a glass surface than to the adhesive's microfibers, resulting in a dry self-cleaning effect. (Fearing lab/UC Berkeley)

Dalam studi terbaru, para ahli merancang perekat dengan serat mikro yang terbuat dari polimer kaku. Dengan menggunakan bola-bola mikro berdiameter 3-10 mikrometer untuk mensimulasikan kontaminan, para ilmuwan bisa menunjukkan bahwa serat mikro menekan partikel bola-bola mikro ke ujung serat ketika perekatnya tidak menyentuh permukaan. Ketika serat menekan permukaan halus, kontaminan membuat kontak yang lebih besar dengan permukaan dibanding dengan serat.

Sumber:

http://berkeley.edu
http://www.universityofcalifornia.edu
http://robotics.eecs.berkeley.edu
http://www.korantempo.com
http://en.wikipedia.org/

Read more...

Thursday, September 11, 2008

Info Mudik Bareng 2008

Sebentar lagi lebaran. Dan fenomena yang hanya terjadi di Indonesia, MUDIK, akan kembali menyibukkan seluruh kehidupan di negara ini. Jauh-jauh hari persiapan mudik sudah terasa. Perbaikan jalan, persiapan sarana transportasi, tiket kereta api yang sudah habis terjual. Dan tak lupa juga fenomena para pemudik sepeda motor yang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan.

Sepertinya masyarakat lebih memilih mudik dengan kendaraan roda dua walaupun mereka menyadari resiko yang di tanggung lebih besar. Dan saya yakin hal ini karena ekses dari kurangnya alat transportasi yang memadai dan nyaman. Problem macet yang tiap tahun terulang dan belum bisa diatasi, entah karena jalan rusak, pasar kaget, jalan sempit, harga BBM yang mahal menyebabkan harga tiket ikut terdongkrak. Belum lagi permasalahan lainnya.

Semuanya membawa kenyataan bahwa sepeda motor merupakan alternatif transportasi yang sangat bisa diandalkan. Tidak heran bila tiap tahun pemudik sepeda motor kian meningkat. Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menghimbau untuk tidak memakai sepeda motor. Bah.. “Terlalu besar resikonya”, katanya. Bah.. Sediakan dulu sarana transportasi yang murah dan nyaman. Yang cukup untuk menampung pemudik. Perbaiki dulu jalan sehingga tidak ada macet yang berhari-hari. Kalau semua beres, kamipun tak bakal sudi bersusah-susah menempuh jarak 600 km dengan sepeda motor.

Diluar rasa lelah dan resiko yang besar, mudik dengan sepeda motor memang menyajikan petualangan yang mengsyikkan. Terutama bagi para pemuda yang belum berkeluarga, seperti saya (ha..ha,..promosi bolehkan..). Lebih menyenangkan lagi bila dilakukan bersama-sama dalam rombongan yang tertib dan teratur. Maka saya sarankan untuk mengikuti acara mudik bareng yang banyak diadakan. Berikut informasi mengenai acara mudik bareng dengan sepeda motor.

1. Mudik bareng Kompas Gramedia Group (KKG) dan PT Astra Honda Motor (AHM). Pendaftaran : Tanggal 8 Agustus - 19 September.

  • Syarat : Bayar Rp 75 rb, KTP, SIM, STNK
  • Fasilitas : BBM 5 kali pengisian, kawalan polisi, doorprize 3 unit motor.
  • Berangkat : 26 September

2. Mudik bareng XL, 26 September - 3 Oktober

3. Mudik bareng YAMAHA

  • Fasilitas : 1 pc Jaket Yamaha, 1 set sarung tangan Yamaha, 1 pc busi dan 1 botol oli Yamahalube, stiker dan uang bensin Rp 30.000,-
  • Berangkat : 27-28 September 2008

4. Mudik bareng Thunder, jalur sumatera.

Untuk saat ini hanya itu info mudik bareng yang saya dapat. Saya akan coba untuk terus meng-update. Pesan saya. Hati-hati, dan drive safety. Tentang tips dan informasi mudik dengan sepeda motor Jakarta-Jogja, bisa dilihat di sini.

Read more...

Wednesday, September 10, 2008

Analisa Carotenoid dalam Yeast dengan HPLC

Analisa carotenoid memang cukup sulit. Terlebih bila ingin melihat profile carotenoid apa yang terdapat dalam suatu sample. Sample yang saya hadapi adalah yeast jenis Phaffia. Pertama kali yang harus dilakukan adalah mengekstrak caroteoid. Solvent yang digunakan harus mampu untuk mengekstrak semua jenis carotenoid. B-carotene, Astaxanthin, Zeaxanthin, Lycopene, dan lainnya. Ini salah satu hal yang cukup menyulitkan. Karena biasanya solvent digunakan hanya untuk mengekstrak satu jenis carotenoid. Katakanlah B-caroten saja. Atau Astaxanthin saja.

Tapi karena tujuan saya adalah mengetahui carotenoid apa saja yang terkandung dalam suatu yeast, maka solvent yang digunakan harus mampu untuk mengambil semua carotenoid.

Setelah keluar masuk berbagai situs kimia, biokimia, mikrobiologi, dan lainnya, akhirnya saya menemukan journal tentang analisa total carotenoid dari Spirulina (salah satu jenis alga) menggunakan metode spectrofotometri. Dari sini lantas saya kembangkan agar aplicable dengan HPLC.

Pertama-tama sel yeast dipecahkan dengan DMSO agar carotenoid yang tersekap di dalam sel dapat keluar. Kemudian diekstrak dengan pelarut methanol hingga semua carotenoid terambil. Yang agak merepotkan adalah karena carotenoid sangat peka terhadap cahaya dan panas, maka selama pekerjaan sebisa mungkin tidak terekspos langsung oleh cahaya. Pengerjaan dilakukan di dark room. Carotenoid terdapat dalam bentuk esternya, metil ester atau di metil ester. Oleh karena itu perlu treatment khusus agar carotenoid menjadi bentuk bebasnya. Hal ini dilakukan dengan penambahan larutan KOH jenuh. Baru kemudian carotenoid dalam bentuk bebas ini di ekstrak dengan penambahan dietileter. Pelarut diuapkan dengan gas nitrogen dan dilarutkan kembali dalam fasa mobil yang akan digunakan untuk HPLC.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan standard. Sangat sulit mendapatkan standard carotenoid. Selain itu harganya betul-betul luar biasa. Terutama untuk carotenoid yang tidak begitu umum, seperti Lycopene dan Zeaxanthin. Harganya bisa mencapai belasan juta per mg. Bayangkan.. hanya per mg. Karena pertimbangan ini pulalah kemaren saya tidak menggunakan Lycopene dan Zeaxanthine, saya hanya menggunakan standard B-caroten dan Astaxanthin meskipun lycopene dan zeaxanthine tersedia. Toh masih tahap trial.

Penentuan sistem HPLC juga lumayan sulit. Saya khusus mencari metode yang menggunakan C18 sebagai column. Memang ada beberapa metode yang menggunakan C18, namun dengan fase mobil yang berbeda. Saya putuskan untuk menggunakan fasa mobil campuran acetonitril dan methanol dengan sistem isokratik, dengan pertimbangan ini adalah pelarut yang umum dan mudah ditemukan.

Hasil trial kemaren, dengan sistem isokratik dan flow 0.5 ml/min, Astaxanthin lebih dulu terelusi. Bahkan sangat awal, hampir dekat dengan peak pelarut. Sebaliknya B-carotene lebih lama, keluar pada menit ke 45. Signal sample menunjukkan terdapat B-carotene namun tidak untuk Astaxanthin. Saya masih belum pasti. Apakah tidak adanya peak Astaxanthin betul-betul karena sample tidak mengandung carotenoid jenis ini, ataukah karena saat preparasi sample Astaxanthine tidak ikut terekstrak.

Namun setelah saya rubah metode preparasi dengan mengurangi tahapan dan hanya menggunakan DMSO tanpa ada proses saponifikasi dengan KOH, hasil yang di dapat juga tidak mengantarkan pada kesimpulan yang pasti. Signal betul-betul berbeda dengan signal pertama, bahkan pada signal kedua tidak terdapat peak B-caroten atau Astaxanthin. Jadi saya simpulkan bahwa preparasi yang pertama yang labih akurat. Namun tentu saja masih perlu dilakukan study lebih jauh.

Fiuuhh.. sebetulnya saya ingin bertanya tentang hal ini. Terutama metode ekstraksi carotenoid dalam yeast. Tapi tanya ke siapa ya??

Read more...

Monday, September 8, 2008

Situs TMC Polda Metro Jaya di Acak-acak



Satu lagi tingkah ulah para ahli IT Indonesia. Situs Traffic Management Center milik Polda metro jaya di acak-acak cracker. Tampilan situs ini dirubah dan terdapat tulisan dalam bahasa Inggris yang menyatakan bahwa kepolisian RI adalah sarang bagi para koruptor. Dan juga terkait banyaknya kasus selebritis yang masuk ke dalam dunia politik.

Apakah aksi hantu dunia maya ini ada kaitannya dengan pesan yang disampaikan. Katakanlah sebagai wujud protes atas budaya korupsi di kepolisian dan fenomena selebritis yang hijrah ke politik, atau ada maksud lain?

Apapun tujuannya, kejadian ini membuat saya tersenyum dan berpikir, ternyata orang kita banyak yang pintar. :)

Terakhir saya coba untuk membuka situs TMC, namun situs tidak dapat di akses.

Berikut pesan dari para cracker.


Read more...

Thursday, September 4, 2008

Insiden Super Glue

Kemaren tidak sengaja menginjak remote TV hingga pecah. Saya coba untuk memperbaikinya dengan merekatkan bagian yang pecah. Setelah tanya sana sini, akhirnya didapatkan lem yang katanya memiliki daya rekat hebat. Super glue.

Lem-pun dioleskan pada bagian yang pecah, kedua bagian direkatkan dan ditahan sejenak agar posisinya baik. Tidak miring. Setelah beberapa detik.. Sempurna!! Remote yang pecah sukses kembali ke bentuk semula. Tapi.. oh.. ternyata jari tangan yang memegang ikut menempel. Merekat dengan kuat. Seolah menjadi satu dengan remote. Waaah.. saya betul-betul khawatir. Dengan sedikit panik saya tarik tangan kuat-kuat. Untung bisa terlepas meski jari terasa sakit dan panas. Bagaimana ya bila lem ini terpercik ke mata, secara refleks mata akan terpejam. Dan untuk kemudian kelopak mata tidak bisa dibuka.. wah, sulit dibayangkan.

Heran juga dengan kemampuan daya rekat yang luar biasa dri lem ini. Padahal sebelum mengering, hanya berupa cairan yang sama sekali tidak terlihat lengket dan melengketkan. Apa ya yang menyebabkan daya rekatnya kuat? Bagaimana sih proses yang terjadi?

Anda penasaran.. ?? saya juga penasaran. Yuk kita cari tahu..

Super glue (SP). Sesuai dengan namanya. Lem ini betul-betul super. Bahan utama dari SP adalah cyanoacrylate, sejenis resin acrylic yang mengering secara instan. Proses pengeringan dipicu karena adanya ion hidroksil (OH-) dari air. Dengan kata lain lem ini akan mengering begitu kontak dengan molekul air. Lantas air dari mana? Bukankah saat proses pengeleman tidak ada penambahan air? Air ada di mana-mana. Setiap permukaan dari bahan yang anda lem selalu mengandung sedikit molekul air. Udara juga mengandung air dalam bentuk humidity (kelembaban). Itu cukup untuk memicu proses perekatan pada SP.

Berbeda dengan SP. Lem putih, seperti lem ‘Fox’ atau lem ‘aibon’, mengering berdasarkan penguapan pelarutnya, yaitu air. Ketika air menguap, lapisan polyvinylacetate yang telah disebarkan pada permukaan material yang akan di lem akan membentuk ikatan yang fleksibel. Super glue, sebaliknya. Mengalami proses yang di sebut anionic polymerization (polimerisasi anionic) yang dipisu dengan adanya air. Proses kimia dari polimerisasi akan menghasilkan sejumlah tertentu panas. Jika lem ini kontak dengan kulit dalam jumlah yang cukup besar, akan dapat menimbulkan luka bakar.

Molekul Cyanoacrylate akan mulai saling berhubungan membentuk polimer saat pertama kali kontak dengan air, dan mengikat material sekitarnya membentuk ikatan yang tahan lama. SP akan menebal dan mengeras sampai bagian molekul tidak dapat lagi bergerak.

Lantas bagaimana bila insiden seperti saya terjadi. Bila tangan terkena cairan SP dan ikut melekat pada material bahan? Rekomendasi pertolongan pertama adalah sebagai berikut:

  • Bersihkan sisa ceceran dari SP. Jangan gunakan baju atau tisu, reaksi kimia antara serat dan lem dapat menimbulkan nyala atau asap.
  • Rendam bagian yang terkena lem dalam air sabun hangat.
  • Jangan paksa untuk melepas jari tangan anda, hal ini dapat menyebabkan kulit anda mengelupas.
  • Setelah direndam, gunakan alat tumpul (sendok atau lainya) untuk melepas dengan hati-hati bagian tubuh yang menempel pada bahan.
  • Jika sepertinya hal ini tidak berhasil, teteskan sedikit acetone (cairan penghapus kutek) pada area yang terkena SP. Gerak-derakkan jari sampai terlepas.


Baiklah..
Itu hal yang harus dilakukan bila terkena SP pada tangan atau bagian luar tubuh. Nah.. bila bagian mulut yang terkena SP bagaimana? Kan tidak mungkin diberi acetone.

Sekilas mungkin tidak bisa dibayangkan bagaimana seseorang bisa terkena SP pada bagian mulutnya kecuali orang itu idiot atau anak kecil. Tapi coba pikirkan. Banyak dari kita yang mempunyai kebiasaan buruk menggunakan gigi untuk membuka sesuatu yang keras kepala dan sulit dibuka.

Katakanlah anda melakukan itu untuk membuka tutup SP. Namun sial. Semua cairan SP muncrat keluar masuk ke dalam mulut dan mengenai bibir. Anda sadar bahwa ini berbahaya. Bila anda mengatupkan bibir, maka kemungkinan mulut anda tidak akan bisa terbuka lagi. lalu apa yang harus anda lakukkan???

Jika hal yang sangat jarang terjadi ini menimpa anda atau seseorang di sekitar anda, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah:

  • Usahakan jangan mengatupkan mulut.
  • Karena berhubungan dengan daerah sekitar wajah, jangan gunakan aceton.
  • Pakailah mangkuk yang besar, rendam mulut anda dengan air hangat.
  • Basuh juga bagian dalam mulut dengan sebanyak mungkin air untuk menghilangkan cairan SP.

Yang lebih baik dari semua itu adalah memang pencegahan. Letakkan Sp jauh dari jangkauan anak-anak. Jangan pernah membuka tutup botol dengan menggunakan gigi/mulut. Meski terlihat barang sepele, namun hati-hatilah dalam menangani SP.

Read more...

Tuesday, September 2, 2008

56 cibubur/cileungsi-UKI

Bagi anda yang tinggal di daerah Cibubur, Cileungsi dan seputarnya, pasti sudah sangat kenal dengan angka 56.

Yap.. betul itu adalah nomor angkutan umum jurusan UKI-Cileungsi. Entah hanya saya seorang atau semua juga merasakan. Angkutan satu ini kalau dipikir dengan otak normal, koq ya tidak ada normal-normalnya. Tidak etis. Tidak manusiawi. Betul-betul tidak nyaman..

Lho memang kenapa.. cerita yang jelas dunk..

Ok..ok.. jadi begini..

Seperti yang saya bilang, ‘56’ adalah nomor angkutan umum jurusan UKI-Cileungsi. Saking lekatnya, nomor ini bisa juga di sebut trademark-nya kota cileungsi. Kalau anda berada di UKI, kemudian bertanya pada semua orang yang bisa anda temui di sana tentang ‘56’, pasti akan mendapat jawaban, “oh.. yang ke cileungsi/cibubur ya”.

Angkutan ini sejenis mobil elf berwarna orange. Jalur yang dilewatinya meliputi daerah Cibubur, Citra gran, Kota wisata, sampai ke tujuan akhir Cileungsi. Bisa di bilang ‘56’ adalah salah satu angkutan utama penghubung cileungsi dengan jakarta. Tentunya masih ada angkutan lain yang juga menuju Jakarta. Katakanlah angkot 121 menuju Kp rambutan, juga ada beberapa bus-bus besar yang menuju ke Tj priuk, Kali deres, Blok M, dll. Tapi karena jumlahnya yang terbatas, maka masyarakat sekitar sangat mengandalkan angkutan ‘56’ ini.

Meskipun ia sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar, namun ada beberapa hal yang menurut saya... hmm tidak ada kata yang pas selain... sangat menyebalkan.

Anda mungkin tau bagaimana kendaraan jenis elf/minibus ini. Bagian dalamnya dibuat mirip dengan angkutan kota (angkot). Tempat duduk penumpang berada di sisi dengan bentuk memanjang. Sehingga para penumpang akan duduk saling berhadapan dan menghadap ke samping. Yah.. persis sekali dengan tempat duduk penumpang di angkot. Hanya saja ukurannya sedikit lebih besar. (sayang saya tidak punya gambarnya).

Yang menyedihkan adalah, di bagian tengah diberikan tambahan tempat duduk panjang. sehingga tempat duduk penumpang menjadi tiga baris. Samping kiri, samping kanan dan di tengah. Penumpang di bagian tengah akan menghadap ke depan dan belakang. Kapasitas normal penumpang adalah 16 orang. Namun dengan adanya penambahan tempat duduk ini, daya tampung naik menjadi 21 orang. Anda bisa membayangkan, hampir tidak ada ruang untuk kaki. Semuanya rapat. Dan bila semua tempat duduk penuh terisi. Kami bagaikan ikan pindang yang dijejal-jejal saling berhimpit. Untuk bernafaspun sulit. Sialnya, mobil tidak akan mulai jalan sebelum penumpang penuh. Untungnya ada beberapa kendaraan yang dilengkapi dengan AC. Meski biasanya fungsinya sudah berubah menjadi kipas angin belaka.

Kemudian.. selain problem over capacity, hal lain yang kadang membuat sebal adalah tidak ada kondektur. Para penumpang wajib mengumpulkan sendiri ongkos angkutan. Biasanya salah seorang penumpang akan menjadi kondektur sukarela mengumpulkan ongkos. Mungkin ini hal yang sepele, namun kadang mengganggu juga. Bayangkan, kita sudah membayar, namun tidak dapat kenyamanan, ditambah lagi kita juga yang harus mengumpulkan ongkosnya. Belum lagi kalau ongkos kurang dari yang seharusnya, sopir kerap mengomel. Lha.. inikan aneh. Normalnya kita ini konsumen. Sudah membayar. Berhak mendapat pelayanan senilai uang yang telah kita keluarkan. Malah disuruh merangkap menjadi kondektur.

Belum lagi cara mengemudi yang ‘menyuntal-nyuntal’. Entah karena jenis mobil atau memang faktor pengemudi. Bila sopir mengerem dan menginjak gas, waahh... serasa di dorong-dorong dan di kocok perut ini. Kasian bila kebetulan penumpang adalah lansia atau ibu hamil.

Yah.. begitulah. Tapi mau bagaimana lagi. Alternatif angkutan lain tidak ada, mobilpun tak punya. Ya sudah meski tidak enak, terpaksa tetap setia dengan si ‘56 orange’.

Read more...