Tuesday, March 16, 2010

Rahasia Kacamata Photochromic (Transition Glasses)


Pernahkah anda melihat kacamata yang lensanya jernih di dalam ruangan namun ketika dibawa keluar ruangan akan berubah menjadi lebih gelap. Unik bukan?? Tujuannya tentu saja agar pengguna tidak silau oleh terangnya sinar matahari. Kacamata spesial ini biasa dikenal dengan nama kacamata Photochromic atau Kacamata Transition.

Pertama kali saya mengetahui kacamata unik ini ketika seorang sahabat memakainya ke kantor di perusahaan tempat saya bekerja dulu. Dan hampir setahun berselang, seminggu yang lalu saya melihatnya kembali saat mengaudit di salah satu instansi milik pemerintah. Dipakai salah seorang pejabat eselon 2.

Saat di dalam ruangan lensa kacamata jernih, layaknya kacamata baca biasa. Namun ketika keluar gedung dan terpapar cahaya matahari, lensa kacamata berubah menjadi gelap sehingga membuat si pengguna tidak silau oleh sinar matahari. Menarik.. !! Saya harus mengetahui proses apa yang terjadi, batin saya saat itu.

Dan sekarang, saya akan mencoba menjelaskan fenomena yang terjadi dalam artikel ini. Tentunya sebatas pengetahuan saya. Semoga dapat menambah wawasan..

Sejarah Singkat Perkembangan Lensa Photochromic


Kaca yang berubah menjadi gelap saat terekspos sinar matahari pertama kali dikembangkan oleh Corning, nama brand produsen kacamata asal Perancis, di akhir tahun 1960-an. Baru-baru ini, versi plastik lensa ini telah diperdagangkan. Yang pertama adalah lensa Photolite dijual di awal 1980-an oleh American Optical Corporation. Tapi lensa plastic photochromic pertama yang sukses secara komersial diperkenalkan oleh Transition Optical pada tahun 1991. Saking tingginya popularitas lensa Transition ini, sampai-sampai semua lensa photochromic di sebut lensa transition. Padahal istilah yang benar untuk jenis lensa kacamata ini adalah lensa Photochromic atau photochromatic, mengacu pada reaksi kimia spesifik yang terjadi antara lensa dengan sinar ultraviolet (UV).




Reaksi Photochromic
Kaca Photochromic terdiri dari molekul-molekul microkristalin dari perak halide, biasanya perak chloride. Sementara versi lensa plastic-nya berdasar pada molekul organic photochromic (oxazines dan naphthopyrans) untuk memperoleh efek perubahan warna gelap. Molekul-molekul tersebut transparan terhadap cahaya visible tanpa adanya sinar ultraviolet tanpa radiasi UV. Sehingga di bawah sumber cahaya buatan yang hanya memancarkan cahaya visible lensa kacamata ini akan tampak jernih dan transparan. Namun bila terekspos sinar UV, seperti sinar matahari, lensa akan berubah lebih gelap.

Perubahan ini dikarenakan efek reaksi photochromic molekul-molekul dalam lensa dengan sinar UV sehingga bentuk molekul mengalami perubahan. Bentuk molekul yang baru akan mengabsorbsi cahaya visible menyebabkan lensa berubah lebih gelap. Jumlah molekul yang mengalami perubahan bervariasi tergantung pada intensitas sinar UV.



Reaksi Photochromic bersifat reversible. Artinya jika anda masuk kembali ke dalam ruangan maka lensa akan kembali jernih dan transparan. Absennya sinar UV menyebabkan bentuk molekul kembali seperti semula menyebabkan sifat mengabsorbsi cahaya visible akan berkurang dan hilang. Proses ini berlangsung cepat dan spontan.

Kekurangan Lensa Photochromic

Karena molekul photochromic kembali ke keadaan transparannya oleh proses thermal, maka semakin tinggi temperature, kegelapan lensa semakin berkurang. Efek thermal ini di sebut ‘temperature dependency’, oleh karenanya pada cuaca panas, fungsi kacamata ini sebagai sunglass kurang optimal.

Selain itu karena prose s perubahan disebabkan reaksi terhadap sinar UVdan bukan cahaya visible, maka terdapat beberapa situasi dimana kacamata tidak berubah gelap. Misalnya didalam mobil. Kaca mobil dibuat dengan kemampuan menyerap sinar UV. Sehingga reaksi photochromic tidak terjadi dan kacamata tidak berubah gelap meskipun siang hari dan matahari bersinar terik.


Disarikan dari berbagai sumber

Artikel terkait: http://en.wikipedia.org/wiki/Photochromic_lens

17 comments:

Anonymous said...

Nais artikel...

Ayo apdet terus donk Blognya...

wahyu said...

thanks boss,

iya nih, susah untuk konsisten nulis. hehe..

catatanpelangi said...

wah ..... kunjungan perdana ke kawan lama secara oficial resmi :D

pantes kacamata begitu mahal .... susah mereun bikinnya :D

wahyu said...

wuaa... ternyata bunda daffa. pa kabar, semoga sehat.

makasih kunjungannya. jadi semangad nih ngeblog lagi. hehe....

Unknown said...

Gan ane mau tanya neh...masih binun bin puyeng...
Apa bedanya transition,colormatic sama photofusion?apa juga ke unggulannya masing2?
Tengkyu mas bro

Nafir said...

boleh bantu sedikit untuk Mas Wahyu Budi, Transitions itu merk dagang untuk lensa photochromic, dimana Transition ini adalah berupa lapisan yang ditempelkan pada lensa kacamata,
Lapisan lensa Transition ini diproduksi oleh perusahaan amerika PPG.
Colormatic adalah merk dagang lensa Photochromic yang dijual pabrik lensa Rodenstock Jerman...
untuk keunggulannya adalah kecepatan kembali ke putih dari warna gelapnya
Transitions generasi VI paling cepat perubahannya.

Mr. dans gossip said...

ijin share www.dutakacamata.com

Unknown said...

saya beberapa waktu makai lensa photochromic... nyaman sekali sangat membantu kegiatan saya yang banyak di lapangan....

Unknown said...

Izin share gan...

CATATAN said...

Kalau untuk pengguna kaca mata minus bisa di pakai juga ya

Anonymous said...

Untuk lensanya sendiri, bersifat permanen atau tidak?

Tenar said...

lensa photogrey saya rusak kenapa ya? jadi ada buramnya

Unknown said...

Utk minus tinggi adakah kira2?

Unknown said...

Lensa fotocromic saya ko memutih ya mohon bantuannya

Unknown said...

bang lensa ane ngga bening sempurna, itu kenapa yaa

Unknown said...

mohon di jawab

Unknown said...

Libih nyaman pake photocromic aplgi kl sering di luar. Adem rasanya