Thursday, November 11, 2010

Dark Matter, Penyusun Misterius Alam Semesta

Bayangkan anda ingin menentukan massa dari sebuah rumah. Anda ambil sebuah rumah dan meletakkannya dalam timbangan raksasa. Katakanlah, massanya sekitar 50.000 kg. Sekarang bayangkan anda ingin mengetahui bagian-bagian apa dari rumah tersebut yang berkontribusi tehadap massa total. Anda copot satu persatu bagian rumah dan mulai menimbangnya. Termasuk lantai, dinding, dan atapnya. Anda bahkan mengukur juga massa dari udara yang mengisi ruangan rumah. Sekarang massa dari semua individual bagian rumah dijumlahkan. Massa total yang di dapat ternyata hanya 5000 kg saja. Jauh di bawah massa rumah yang 50.000 kg.


Sekarang apakah yang anda pikirkan? Kenapa masa seluruh individual item penyusun rumah lebih kecil dari masa rumah itu sendiri? Bagaimana anda akan menghitung selisihnya? Akankah anda berpikir bahwa pasti terdapat material yang tidak terlihat di dalam rumah yang berkontribusi terhadap berat total rumah?

Tahukah Anda.. Selama 40 tahun terakhir, hal inilah yang menjadi dilema nyata bagi para Astronom dalam usahanya menentukan material penyusun alam semesta.
Sebelumnya, mereka menyangka alam semesta mengandung material ‘normal’, material yang dapat anda lihat dan sentuh. Scan ke seluruh kosmos, dan material penyusun-pun akan jelas terlihat. Di sana ada miliaran Galaksi. Masing-masing di isi oleh miliaran bintang. Di sekitar bintang-bintang itu, planet dan juga bulan berputar pada orbit elips. Dan diantaranya, bertebaran objek yang tidak beraturan dan bermacam ukuran. Dari asteroid raksasa, meteorit-meteorit sebesar batu, sampai partikel kecil tak lebih dari sebutir debu. Para Astronom mengklasifikasikan bendap-benda ini sebagai Baryonic Matter. Mereka (dan kita) paham bahwa unit utama penyusunnya adalah atom, yang terdiri dari partikel subatomic yang lebih kecil lagi, seperti Proton, Neutron, dan Electron. Bahkan lebih kecil lagi, kita akan sampai pada Lepton dan Quark.


Dimulai pada tahun 1970-an, para Astronom mulai mengumpulkan bukti yang membuat mereka berpikir bahwa masih ada lagi bagi alam semesta selain yang terlihat oleh mata. Salah satu petunjuk terbesar datang ketika para ilmuan mencoba untuk menentukan massa dari Galaksi. Mereka melakukan ini dengan mengukur akselerasi awan yang mengorbit di bagian terluar Galaksi. Dari data tersebut, mereka mampu mengkalkulasi besarnya massa yang diperlukan untuk menyebabkan akselerasi tersebut.


Apa yang mereka temukan sangat mengejutkan. Massa yang dibutuhkan untuk akselerasi awan Galaksi tadi adalah lima kali lebih besar dari massa total benda-benda penyusun Galaksi, bintang dan gas, yang tersebar diseluruh Galaksi. Mereka menyimpulkan bahwa pastilah ada semacam material tak terlihat di sekitar Galaksi dan menahannya bersama. Mereka menamakan material ini ‘Dark Matter’ (ada juga yang menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia menjadi ‘Materi gelap’. Namun saya lebih suka tetap menggunakan istilah ‘Dark Matter’), meminjam istilah yang pertama kali digunakan oleh seorang Astronom Swiss Fritz Zwicky pada tahun 1930.




Dua puluh tahun kemudian..


Para ilmuan menyadari bahwa Supernova type 1a, bintang mati yang mempunyai keterangan intrisik sama, ternyata lebih jauh dari galaksi kita ketimbang yang seharusnya. Untuk menjelaskan fenomena ini, mereka menyimpulkan bahwa ekspansi alam semesta sebenarnya melaju lebih cepat. Hal ini membingungkan, karena gaya gravitasi Dark Matter seharusnya cukup kuat untuk mencegah percepatan ekspansi alam semesta. Apakah sejenis material lain, sesuatu dengan efek anti gravitasi, yang menyebabkan percepatan ekspansi alam semesta? Para Astronom percaya akan hal itu, dan mereka menyebut material ini ‘Dark Energy’.


Selama satu decade, Kosmologist dan ahli fisika teori memperdebatkan kehadiran Dark Matter dan Dark Energy. Lalu, pada Juni 2001, NASA meluncurkan Wilkinson Microwave Anisotropy Probe (WMAP). Intrument ini mampu menangkap gambar paling detail yang pernah ada dengan latar belakang gelombang microwave kosmik, radiasi yang ditinggalkan dari proses Big Bang. Dengan alat ini membuat Astronom dapat mengukur, dengan akurasi tinggi, densitas dan komposisi alam semesta. Hasilnya adalaha Dark Matter 23 persen. Dan sisanya adalah Dark Energy yang mencapai 72 persen.


Tentu saja, mengukur proporsi relative penyusun alam semesta merupakan pemulaan. Sekarang para ilmuan berharap untuk mengidentifikasi kandidat yang mungkin sebagai Dark Matter. Mereka mempertimbangkan Brown Dwarf sebagai salah satu yang mungkin. Objek seperti bintang ini tidaklah memancarkan cahaya, tetapi gravitasinya yang intense, yang berefek pada objek terdekat, menyediakan petunjuk tetang keberadaan dan lokasinya. Selain itu, lubang hitam (black hole) supermasive juga diperhitungkan sebagai Dark Matter.


Banyak penelitian-penelitian dan tulisan yang mencoba mengidentifikasi apa sesungguhnya Dark Matter tersebut. Beberapa diantaranya sebagai berikut:




Anda juga bisa menyaksikan video tentang Universe yang saya yakin setelah melihatnya anda akan merasa begitu kecil dan menjadi pengetahuan yang luar biasa. Silahkan lihat di sini.

Read more...

Wednesday, July 28, 2010

Kota Kuntilanak..

Saat ini saya sedang tugas di kota khatulistiwa Pontianak. Begitu menginjakkan kaki di ibukota Kalimantan Barat ini, hal pertama yang terlintas di benak saya adalah pertanyaan kenapa kota ini dinamakan Pontianak. Ya.. hal inilah yang sering menjadi pertanyaan saya bila sedang melakukan perjalanan ke luar kota. Sejarah asal usul nama kota yang saya singgahi.

Karena penasaran yang sangat, maka saya mencari informasi dengan menulis di wall facebook.

‘@Pontianak.. bertanya tanya kenapa kota ini dinamakan PontiAnak, apakah ada PontiIbu or PontiBapak..?’, demikianlah kira-kira status yang saya tulis di wall buku muka.

Tak berapa lama kemudian sudah ada dua comment dari kawan (cepat sekali responnya, ternyata banyak sobat yang senang ber-fesbuk ria juga..). 

Jawaban dari sobat saya tadi sungguh mengejutkan. Mereka mengatakan kalau Pontianak berasal dari kata Kuntilanak. Ya.. Kuntilanak yang itu. Kuntilanak sang hantu yang biasa diperankan oleh tante Susanna.

Awalnya tentu saja tak percaya diri ini. Ah.. Bisa saja mereka. Canda. Pikir saya.

Namun ternyata dari hasil googling, semua artikel yang saya dapatkan mengamini jawaban kedua sobat saya tadi. Pontianak berasal dari kata Kuntilanak. Bahkan wiki-pun mengatakan kalau Pontianak adalah bahasa melayu untuk Kuntilanak. What..? kaget juga saya.

Lantas bagaimana bisa kota Khatulistiwa ini di beri nama hantu..?

Konon.. ada seorang pangeran bernama Syarif Abdurrahman beserta rombongan yang menjelajah menyusuri sungai menggunakan 14 perahu. Waktu dhuhur rombongan mereka sampai di sebuah tanjung yang sekarang dikenal dengan nama Tanjung Djohor.

Karena merasa tempat tersebut kurang baik dijadikan tempat tinggal, rombongan Syarif Abdurahman lalu melanjutkan perjalanan menuju hulu sungai Kapuas. Rombongan kemudian menemukan sebuah pulau yang sekarang dikenal dengan nama Batu Layang. 

Dipulau inilah pangeran beserta rombongan mendapat gangguan dari hantu kuntilanak yang dalam bahasa melayu disebut hantu Pontianak. Disini pangeran Syarif dan rombongan sempat memerangi dan mengusir para hantu Pontianak.

Rombongan kemudian kembali menyusuri sungai Kapuas hingga tiba dipersimpangan antara sungai Kapuas dan sungai Landak.

Setelah delapan hari menebas pohon di daratan itu, Syarif Abdurrahman lalu membangun sebuah rumah dan balai, dan kemudian tempat tersebut diberi nama Pontianak. Mungkin untuk mengenang pertemuannya dengan hatu Pontianak. Di tempat itu kini berdiri Mesjid Jami dan Keraton Kadariah.

Akhirnya pada tanggal 8 bulan Sya’ban 1192 Hijriah,bertepatan dengan hari isnen dengan dihadiri oleh Raja Muda Riau, Raja Mempawah, Landak, Kubu dan Matan, Syarif Abdurrahman dinobatkan sebagai Sultan Pontianak dengan gelar Syarif Abdurrahman Ibnu Al Habib Alkadrie.

Dibawah kepemimpinannya kerajaan Pontianak berkembang sebagai kota pelabuhan dan perdagangan yang cukup disegani.



Nah.. ternyata benar Pontianak berarti Kuntilanak. Benar-benar unik.


Asik juga menyusuri sejarah asal usul nama sebuah kota atau daerah. Karena dibalik nama tersebut tersimpan nilai cerita dan sejarah yang luar biasa.

Source: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2127398

Read more...

Tuesday, July 20, 2010

Mualaf.. Shalat Jum'at.. Pemilukada Gila..


Ada satu cerita menarik tentang seorang yang menjadi mualaf karena shalat jumat.

Alkisah, seorang expatriate yang sudah lama tinggal di Indonesia mempunyai satu masalah yang teramat mengganggu. Insomnia. Penyakit ini telah menghantuinya selama 5 tahun terakhir. Kurang tidur menyebabkan tubuhnya kurus, gelisah, sulit konsentrasi, dan emosi mudah meledak.

Karena alasan terakhir inilah ia harus berpisah dengan istri tercinta.
Sudah berbagai metode pengobatan dicoba. Pengobatan modern, pijat refleksi, obat china, yoga, pijat plus plus.. semuanya nihil. Hanya obat tidur jualah andalan pamungkasnya. Itupun makin lama makin bertambah dosisnya.

Satu ketika saat makan siang dengan beberapa kolega yang pribumi muslim, ia mendengar obrolan mereka tentang shalat jumat.

Besoknya ia memutuskan menjadi mualaf. Ya.. langsung besoknya. Tentu saja ini mengejutkan semua teman kantor. Sejak saat itu ia berubah tenang, lebih segar, emosi lebih terkontrol. Luar biasa. Dan satu lagi perubahan lain. Ia sangat kecanduan shalat jumat. Sangat.

Hari Rabu ia sudah gelisah tak sabar menanti jumat datang. Hari Kamis ia sudah mengenakan sorban dan kupiah. Jumat tiba, jam 9 pagi ia sudah berwudhu, jam 10 pergi ke mesjid yang berjarak 300 meter dari kantor. Teman-teman bingung dan kagum. Hebat sekali semangatnya melakukan ibadah jumat.

Hal ini terus berlangsung. Dan obsesinya terhadap shalat jumat masih terus konsisten. Karena rasa penasarannya yang tak tertahankan, akhirnya teman sesama ekspatriat bertanya.

‘My brother, honestly.. I really couldn’t understand how you decided to become a Muslim. And you.. You are extremely changes. You more.. fresh’

‘Hmm.. Actually.. ini karena saya tak sengaja mendengar cerita tentang shalat jumat’. Jawab si ekspatriat mualaf.
‘shalat jumat..?’
‘Ya.. mereka bilang khutbah jumat bisa membuat tidur. Dan setelah saya coba, its work..!! luar biasa.. baru pertama kali dalam 5 tahun terakhir saya bisa merasakan saat-saat dimana saya bisa tidur dengan nikmat dan lelap. Amazing..’.


*****




Haha.. cerita di atas tentunya hanyalah fiktif dan guyon belaka. Namun ini memang menggambarkan realita yang ada. Terlepas dari tidur saat khutbah jumat adalah tidak baik, namun itu adalah hal yang secara factual memang terjadi. Dan saya alami sendiri. Mungkin anda semua merasa hal yang sama.

Dan yang hebatnya. Kantuk secara kilat akan datang, bahkan baru 2 menit pertama khutbah dimulai. Saking hebatnya kantuk menyerang, kita sanggup tertidur dengan posisi duduk bersila. Suara khatib lantang memekakkan telinga, justru menjadi dendangan nina bobo yang mujarab. Dan kita baru tersentak bangun ketika khatib membacakan doa terakhir penutup khutbah. Dibangunkan oleh gema ‘amiin..’ para jamaah.

Ya, itu yang saya rasa. Tentunya tidak setiap jumat saya tertidur. Usaha susah payah menahan kantuk berhasil menjaga mata ini agar tetap terbuka.

Tapi jumat kemarin terasa beda. Kantuk tak sempat datang. Khatib mengajak jamaah ikut berpikir dan merenung. Khatib menghadirkan satu tema yang menarik. Tentang Negara. Tentang bangsa yang semakin tak karuan. Tentang fenomena Pemilukada yang gila.

Nah.. sekarang ganti saya yang ingin mengajak anda merenung. Sebentar saja, so jangan khawatir membuat pusing lan mumet.

Mari kita berpikir. Para calon bupati, walikota, yang ikut dalam Pemilukada, sudah menjadi rahasia umum kalau mereka harus mengeluarkan kocek hingga miliaran rupiah. Untuk kampanye, Tim Sukses, untuk partai pengusung, sogok sana sogok sini, serangan fajar, dan tetek bengek lainnya.

Modal yang diperlukan berbeda tergantung daerah masing-masing. Daerah yang surplus dan penghasilan daerahnya besar, akan membutuhkan modal kampanye yang juga besar. Begitu juga sebaliknya.

Sebagai contoh saja. Modal kampanye untuk menjadi gubernur pada salah satu pemilukada adalah 11 miliar. Wow.. 11 miliar. Tak heran kalau banyak calon pemimpin daerah yang gagal hilang akal dan harus mondok di pesantren kejiwaan alias RSJ.

11 miliar, ck..ck..

Sekarang coba kalkulasi yuk. Gaji gubernur terkait contoh di atas adalah 8,95 juta/bulan. Ya.. mungkin ada tunjangan ini itu sehingga total 15 juta/bulan. Anggap saja begitu. Dalam setahun ada 12 bulan. Plus 1 bulan dari gaji ke-13. Sehingga total pendapatan setahun 15 x 13 = 195 juta. Masa jabatan gubernur adalah 5 tahun, sehingga total pendapatan selama masa jabatan adalah 975 juta.

Coba lihat. 975 juta. Bahkan 1 miliarpun tidak ada. Sangat jauh dibandingkan dengan modal kampanye yang dikeluarkan sampai 11 miliar. Dan ingat, pendapatan tadi belum dikurangi biaya hidup. Sehingga dengan kalkulasi sederhana ini saja sudah bisa dilihat bahwa pekerjaan menjadi gubernur adalah pekerjaan yang rugi dan tidak menguntungkan. Tapi kenyataannya, banyak yang berebut ingin menjadi gubernur. Dan anehnya, banyak para gubernur tadi yang bertambah kaya raya setelah menjabat.

Padahal secara hitung-hitungan harusnya merugi. Hebat bukan..!

Tentu saja kita sudah mahfum bahwa ‘pendapatan’ mereka bukanlah dari gaji bulanan sebagai pejabat. Namun penghasilan lain di balik jabatan itu. Uang proyek, sogokan pelicin para pengusaha, hasil korupsi, dan lain-lain.

Jika betul demikian, maka betul-betul gila dan gila betul. Itu berarti mereka para calon pemimpin daerah memang sudah berniat untuk melakukan korupsi. Sekali lagi, memang sudah berniat. Pantas saja negeri ini tak bisa maju.

Gila..

Dan jumat kali itu, saya tidak bisa tidur.. Gila..


Read more...

Friday, June 25, 2010

5 Tanda Agar Mulai Mencari Pekerjaan Baru

Sudah lebih dari setengah tahun ini profesi baru sebagai auditor saya lakoni. Ya.. saya sudah pensiun sebagai biotech researcher. Sudah tak lagi berkecimpung di dunia science dan research ilmiah. Saya saat ini lebih banyak bergelut dengan system menejemen.

Tiga tahun lebih saya bekerja dan mendalami satu bidang yang sudah sangat familiar, kimia. Terus terang ketika harus terjun di tempat yang asing dan baru sama seklai, ada kekhawatiran, bahkan banyak kekhawatiran..

Dari mulai khawatir tempat baru tidak lebih baik dari yang lama, khawatir tidak bisa mengikuti irama, khawatir tidak bisa menghadapi pekerjaan baru yang akan ditemui nanti, dan lain-lain. Intinya, khawatir bahwa pilihan ini akan menjadi sebuah penyesalan di kemudian hari.

Dan saya rasa itu sangat wajar. Lumrah untuk merasa takut ketika harus berpindah dari kondisi yang sudah nyaman ke situasi baru yang belum pernah kita ketahui. Saya yakin anda-pun akan begitu. Bahkan semua kita akan begitu.

Dan sekarang..

Sekarang sudah setengah tahun berlalu. Saya bersyukur bahwa semua bisa saya lalui dengan baik dan lancar. Tentu saja ada hal-hal positif dan dan ada hal negative yang saya dapatkan. Namun secara keseluruhan saya merasa cukup puas. Terutama dari peningkatan ilmu dan pengalaman.

Pasti.. sebelum memutuskan untuk pindah bekerja, banyak pertimbangan yang harus dipikirkan. Mengingat hal tersebut merupakan keputusan penting yang akan mempengaruhi masa depan. Namun jika sekali sudah diputuskan, jalani dengan penuh keyakinan dan sepenuh hati. Jangan lagi lihat ke belakang. Pastikan bahwa keputusan yang kita ambil adalah keputusan yang tepat dan benar.

Berikut adalah tips dan pertimbangan sebelum memutuskan untuk pindah bekerja. Tentunya ini hanya berdasar pengalaman pribadi. Orang lain mungkin akan berbeda. Nmaun sedikit banyak bisa menjadi tambahan informasi bagi sobat yang bermaksud mencari ‘ladang garapan’ baru.

Ada 5 hal yang bisa menjadi indicator bahwa sudah waktunya untuk mempertimbangkan mencari tempat kerja lain.

1. Prospek karir

Yang pertama kali menjadi pertimbangan adalah perkembangan karir. Jika sudah tidak ada lagi harapan peningkatan karir. Berapapun lamanya anda bekerja, karir anda jalan di tempat, atau paling tidak hanya bergesar satu langkah kecil. Jika begitu, maka sudah waktunya mempertimbangkan mencari pekerjaan baru yang prospek karirnya lebih baik.

2. Peningkatan ilmu dan pengalaman

Hal lain yang penting adalah peningkatan ilmu. Jika sudah cukup lama bekerja, semua pengetahuan sudah anda peroleh. Anda sudah menguasai semuanya. Artinya kondisi sudah jenuh. Sudah tidak ada lagi ilmu yang bisa di serap. Jikapun ada, itu sangatlah sedikit. Anda merasa kemajuan diri sudah sangat lambat dan relative diam ditempat. Pekerjaan saat ini tidak memberi nilai tambah pada soft skill anda, maka sudah saatnya anda pertimbangkan untuk pindah bekerja.

3. Penghasilan

Salah satu tujuan utama bekerja adalah penghasilan. Uang. Bukan berarti materilistis, namun memang begitulah sesungguhnya.

Coba perhatikan penghasilan anda saat ini. Apakah anda merasa penghasilan yang anda dapatkan tidak sebanding dengan yang sudah anda berikan pada perusahaan. Atau anda merasa masa kerja, pendidikan, posisi, ilmu yang anda miliki, atau teman anda yang satu angkatan dengan anda mempunyai penghasilan yang lebih besar. Anda bisa mencari informasi di luar. Tentang berapa penghasilan umum/standar untuk pegawai seperti anda.

Dan coba hitung perkiraan penghasilan anda 3-5 tahun ke depan. Anda pasti mengetahui tren kenaikan penghasilan setiap tahunnya. Biasanya setiap tahun perusahaan akan menaikkan penghasilan sekitar 10%. Ini merupakan kenaikan regular. Diluar kenaikan karena peningkatan karir.

Coba anda lihat sampai 5 tahun ke depan bagaimana prospek karir. Hal ini bisa dilakukan dengan melihat rekan yang masa kerja lebih dari 5 tahun.

Jika anda pikir prospek karir dan penghasilan yang anda dapatkan 5 tahun ke depan tidak cukup baik, pertimbangkan pindah ke tempat lain.

4. Jarak dengan tempat tinggal

Mungkin hal ini tidak begitu terpikirkan bagi mereka yang masih belum berkeluarga. Tapi bagi mereka yang sudah menikah, pasti jarak kantor dengan tempat tinggal menjadi hal yang dipertimbangkan. Mungkin lebih tepat bukan jarak, tapi waktu tempuh. Jika waktu tempuh untuk menuju ke tempat kerja sudah lebih dari 2 jam, sehingga untuk pulang pergi dibutuhkan waktu lebih 4 jam. maka pertimbangkan mencari lokasi kerja yang lebih dekat. Karena 4 jam sehari di jalan adalah wasting time. Dan 4 jam bisa digunakan untuk hal yang lebih produktif dan berharga.

Terus terang factor ini jugalah yang menjadi pertimbangan ketika saya memutuskan pindah bekerja.

5. Usia

Yang terakhir namun juga penting adalah usia. Usia produktif adalah dibawah 33 tahun. Pdroduktif dalam artian masih relative mudah mencari pekerjaan. Perusahan cenderung menerima pegawai yang masih di bawah 33 tahun. Jika usia anda masih dalam rentang dibawah 33, maka anda masih mempunyai kesempatan besar untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

Pindah bekerja memang bisa menjadi satu keputusan yang teramat sulit. Namun bila dirasa tempat bekerja sekarang tidak lagi bisa diharapkan. Karir, penghasilan, ilmu, sudah tak ada peningkatan, maka sudah waktunya memikirkan pekerjaan lain. Sebelum usia anda mencapai 33, sebelum anda terlalu lama dan ‘terperangkap’di sana, dan sebelum semuanya ‘terlambat’.

Read more...

Tuesday, June 22, 2010

Perbedaan Sirloin dan Tenderloin

Setelah sekian lama blog ini tidak di maintain dan disia-siakan, akhirnya terbitlah posting terbaru saya. 

Kemarin bersama istri saya refreshing jalan berdua. Lama kami tidak pernah pergi bersama. Pertama karena memang sibuk urusan pekerjaan, dan kedua karena anak pertama kami yang baru lahir dan tidak mungkin untuk ditinggal.

Namun hari itu kami memang sengaja untuk pergi dalam rangka survey mencari calon tempat tinggal. Ya.. kami memang merencanakan untuk segera memiliki rumah. Dan karena akan ditempati selamanya, maka haruslah betul-betul dipilih dan ideal sebagai tempat tinggal.

Dalam perjalanan istri mengajak mampir di sebuah rumah makan favorite yang khusus menyajikan aneka jenis steak yang merupakan makanan favoritnya.

Ada beragam menu dan aneka jenis steak. Saya memesan sirloin steak dan istri tenderloin steak. Dua jenis steak ini sebetulnya sudah familiar bagi saya. Namun entah kenapa saat itu saya begitu penasaran ingin mengetahui perbedaan antara sirloin steak dan tenderloin steak.

Dari segi rasa menurut saya tak ada beda. Semuanya sama-sama daging sapi. Semuanya sama-sma enak. Lantas apa perbedaan keduanya..??

Penasaran sayapun googling. Dan inilah hasil penelusuran saya. Mudah-mudahan dengan berbagi artikel ini dapat memberi manfaat dan informasi baru.

1. Sirloin steak
Steak ini berasal dari daging Sirloin, yaitu daging yang berasal dari bagian belakang sapi. Daging ini bekerja lebih berat daripada bagian lain yang umum dipakai untuk steak sehingga agak lebih keras dibandingkan yang lain.


Konon kata ‘Sirloin’ berasal dari kata ‘Sir’ dan ‘loin’. ‘Sir’ adalah panggilan untuk laki-laki dalam bahasa inggris. Laki-laki cenderung keras. Oleh karena itu sirloin memiliki tekstur lebih keras dari Tenderloin.


Saya kurang tahu apakah pengertian ini benar atau hanya cara agar mudah mengingat tentang daging sirloin.
Sirloin memiliki kelebihan dalam ukuran, yaitu bisa dipotong lebih besar daripada bagian sapi lainnya yang lebih lembut. Harga Sirloin umumnya lebih murah dibandingkan daging steak lainnya.


2. Tenderloin Steak
Sementara Tenderloin adalah daging yang berada di depan sirloin dan di belakang tulang rusuk (rib). Daging tenderloin tidak bekerja keras sehingga tenderloin adalah bagian sapi yang paling lembut. Tenderloin berbentuk memanjang seperti ular dan untuk steak biasanya dipotong secara diagonal.


Kata tenderloin berasal dari kata ‘tender’ dan ‘loin’. ‘tender’ berarti empuk. Maka daging tenderloin memiliki tekstur yang lebih empuk daripada sirloin.


Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan gambar berikut.




Coba perhatikan dimana letak perbedaan antara daging sirloin dan tenderloin.


Tapi bagi saya, hampir tidak ada perbedaan antara daging sirloin dan tenderloin. Bagi saya keduanya sama-sama empuk dan keduanya sama-sama enak. Saya juga tidak begitu peduli daging tersebut posisinya ada di sebelah mana pada tubuh sapi. Yang penting bisa dan enak di santap. Hehe..


Dan favorit saya sebetulnya bukan daging sapi. Tapi, daging kambing. Apalagi dihidangkan sebagai Sop buntut goreng. Hmmm...



Read more...

Thursday, May 6, 2010

Rahasia DNA, Sebuah Sanggahan Teori Evolusi Bahwa Kehidupan tercipta Karena Kebetulan

Saat ini, materialisme tengah mengalami keruntuhan yang menghebohkan. Seringkali dinyatakan bahwa ada tiga ahli teori materialis yang mengarahkan abad ke-19: Freud, Marx and Darwin. Teori dari dua orang pertama telah dikaji, diuji, dan terbukti tidak sahih, lalu ditolak di abad ke-20. Sekarang, teori Darwin juga sedang menuju keruntuhan.

Pertama, para ilmuwan yang melakukan percobaan untuk melewati kecepatan cahaya membuat penemuan yang menjungkirbalikkan semua premis ilmiah. Di dalam sebuah percobaan di mana kecepatan cahaya dilampaui berkali-kali, para ilmuwan mengamati dengan takjub bahwa pengaruh percobaan terjadi sebelum sebabnya. Ini merupakan kekalahan klaim "kausalitas" yang dikemukakan sebagai dasar pandangan materialis, di abad ke-19.

Subjek ini diuraikan pada sebuah surat kabar dengan tajuk "Telah terbukti bahwa akibat tanpa sebab adalah mungkin dan bahwa akhir sebuah kejadian dapat terjadi sebelum awalnya". Sudah tentu, terjadinya akibat suatu aksi sebelum aksi yang tampaknya merupakan penyebabnya, adalah bukti ilmiah bahwa semua kejadian diciptakan secara terpisah. Ini secara total menghancurkan dogma materialis.

Beberapa pekan setelahnya, terungkap bahwa Archaeopteryx, sebuah fosil burung yang diajukan sebagai "bukti fosil paling penting" oleh para Darwinis selama lebih dari satu abad, sebenarnya bukanlah bukti teori itu, tapi menyerangnya. Ketika ditemukan fosil lainnya, yang sekitar 75 juta tahun lebih tua dari fosil yang diduga sebagai "nenek moyang primitif dari burung" ini, dan ternyata tidak berbeda dari burung modern, para evolusionis pun terguncang. Pada tanggal 25 Juni 2000, bahkan sebuah jurnal yang biasa menampilkan Archaeopteryx sebagai "nenek moyang primitif dari burung" terpaksa melaporkan berita itu dengan tajuk "Nenek Moyang Burung Terbukti Seekor Burung".


Akhirnya, Projek Genom Manusia, sebuah upaya untuk membuat bagan dari peta kasar genom manusia, rampung dan berbagai detail dari "informasi genetik", yang menyoroti betapa unggulnya makhluk hidup penciptaan Tuhan, telah terungkap bagi manusia. Kini, setiap orang yang memikirkan hasil dari projek ini dan mengetahui bahwa sebuah sel manusia mengandung informasi yang mencukupi untuk disimpan ribuan halaman ensiklopedia, dapat memahami betapa ini merupakan keajaiban besar penciptaan.
Walau begitu, para evolusionis mencoba untuk menyalahtafsirkan perkembangan terakhir ini, yang sebenarnya menentang mereka, dan menampilkannya sebagai bukti dari "evolusi". Karena tidak mampu menjelaskan bagaimana rantai DNA dari sebuah bakteri kecil berasal mula, para evolusionis mencoba untuk menyampaikan pesan seperti "gen manusia menyerupai gen binatang". Pesan-pesan seperti ini tidak akurat dan tidak memiliki nilai ilmiah sedikit pun. Mereka dibuat untuk menyesatkan publik. Sementara, sejumlah lembaga media, karena ketidaktahuannya akan subjek tersebut dan pendekatan mereka yang berpraduga, menyangka bahwa Projek Genom Manusia memberikan "bukti evolusi" dan berupaya menampilkannya demikian.

Jika kita membandingkan tubuh manusia dengan sebuah bangunan, perencanaan dan projek lengkapnya hingga ke detail terhalus ada di DNA, yang terletak di inti setiap sel. Semua tahap perkembangan manusia dalam rahim ibu dan setelah kelahiran berlangsung dalam kerangka program yang telah ditentukan sebelumnya.

Tepat pada fase di mana sel telur yang baru saja dibuahi di dalam rahim ibu, semua karakteristik yang akan kita miliki di kemudian hari telah ditentukan dalam takdir tertentu dan dikodekan di dalam DNA kita dalam suatu bentuk yang teratur. Semua ciri kita, seperti tinggi badan, warna kulit, golongan darah, bentuk wajah yang akan kita miliki ketika berumur tiga puluhan dikodekan di dalam inti sel awal kita tiga puluh tahun dan sembilan bulan sebelumnya, sejak saat pembuahan.

Bentuk informasi di dalam DNA tidak hanya menentukan oleh sifat-sifat fisik yang di atas; ia juga mengendalikan ribuan operasi dan sistem lainnya yang berjalan di dalam sel dan tubuh. Misalnya, bahkan tinggi rendah atau normalnya tekanan darah seseorang tergantung pada informasi yang tersimpan di dalam DNA.


Informasi yang tersimpan di dalam DNA sedikit pun tidak boleh dianggap enteng. Walaupun sukar untuk dipercaya, dalam sebuah molekul DNA tunggal milik manusia, terdapat cukup informasi untuk mengisi tepat sejuta halaman ensiklopedia. Coba pikirkan; tepat 1000.000 halaman ensiklopedia…. inti dari setiap sel mengandung sebanyak itu informasi, yang digunakan untuk mengendalikan fungsi tubuh manusia. Sebagai analogi, kita dapat katakan bahwa bahkan Ensiklopedia Britannica yang banyaknya 23 jilid, salah satu ensiklopedia terbesar di dunia, memiliki 25.000 halaman. Jadi, di hadapan kita terbentang sebuah fakta yang menakjubkan. Di dalam sebuah molekul yang ditemukan di dalam inti sel, yang jauh lebih kecil dari sel berukuran mikroskopis tempatnya berada, terdapat gudang penyimpanan data yang 40 kali lebih besar daripada ensiklopedia terbesar di dunia yang menyimpang jutaan pokok informasi. Ini sama dengan 920 jilid ensiklopedia besar yang unik dan tidak ada bandingannya di dunia. Riset menemukan bahwa ensiklopedia besar ini diperkirakan mengandung 5 miliar potongan informasi yang berbeda. Jika satu potong informasi yang ada di dalam gen manusia akan dibaca setiap detik, tanpa henti, sepanjang waktu, akan dibutuhkan 100 tahun sebelum proses selesai. Jika kita bayangkan bahwa informasi di dalam DNA dijadikan bentuk buku, lalu buku-buku ini ditumpuk, maka tingginya akan mencapai 70 meter.

Mari kita ulangi kembali dua kata yang barusan disebutkan di atas; 'menyimpan informasi'

Kita harus berhenti di sini dan memikirkan dua kata yang kita ucapkan dengan begitu mudahnya. Mudah untuk mengatakan bahwa sebuah sel mengandung miliaran potongan informasi. Namun, ini sama sekali bukan detail yang dapat begitu saja di disingkirkan sebagai sebuah ucapan. Ini karena yang kita bicarakan di sini bukanlah sebuah komputer atau perpustakaan, tetapi hanya sebuah kubus yang 100 kali lebih kecil dari satu millimeter, yang hanya terbuat dari protein, lemak, dan molekul air. Merupakan keajaiban yang luar biasa mencengangkan bagi sepotong teramat kecil daging untuk mengandung dan menyimpan sekeping saja - apalagi jutaan - informasi.

Di era modern, manusia menggunakan komputer untuk menyimpan informasi. Teknologi komputer dewasa ini dianggap sebagai teknologi tercanggih yang membuka jalan menuju semua teknologi lainnya. Jumlah informasi yang 20 tahun silam mungkin disimpan dalam sebuah komputer seukuran kamar, hari ini dapat disimpan dalam "mikrocip" kecil, namun begitu teknologi mutakhir yang dihasilkan oleh kecerdasan manusia setelah berabad-abad akumulasi teknologi dan bertahun-tahun kerja keras masih jauh dari mencapai kapasitas penyimpanan informasi milik sebuah inti sel. Kami kira, perbandingan berikut akan memadai untuk memberi gambaran kecilnya DNA, yang memiliki kapasitas yang demikian hebat.

Informasi yang dibutuhkan untuk menspesifikasi desain dari semua spesies organisme yang pernah ada di planet ini, jumlah yang menurut G.G. Simpson adalah sekitar satu miliar, dapat disimpan dalam satu sendok teh dan masih akan cukup tempat bagi semua informasi dalam seluruh buku yang pernah ditulis.

Bagaimana sebuah rantai yang kasat mata, terbuat dari atom-atom yang tersusun bersisian, dengan diameter seukuran sepersemiliar millimeter, memiliki memori dan kapasitas informasi sedemikian? Dan juga menambahkan hal berikut kepada pertanyaan: Kalau masing-masing dari 100 miliar sel di dalam tubuh Anda hapal sejuta halaman informasi, berapa halaman ensiklopedia yang Anda dapat ingat, sebagai seorang manusia yang cerdas dan berkesadaran, sepanjang hidup anda?

Dalam hal ini, Anda harus mengakui bahwa sel mana pun pada lambung atau telinga anda jauh lebih terpelajar dari Anda, dan karena sel itu menggunakan informasi ini dengan cara yang paling benar dan sempurna, ia lebih arif dari Anda.

Lalu, apa yang menjadi sumber dari kearifan ini? Bagaimana mungkin setiap dari 100 miliar sel dalam tubuh anda dapat memiliki kearifan yang begitu luar biasa? Mereka semua, bagaimanapun, adalah tumpukan atom, dan tidak berkesadaran. Ambillah atom-atom dari semua unsur, gabungkan mereka dalam bentuk dan jumlah yang berbeda, hasilkan molekul-molekul yang berbeda, tetap, Anda tidak akan pernah bisa menghasilkan kearifan. Tidak masalah apakah molekul-molekul ini kecil atau besar, sederhana atau kompleks. Anda tidak akan pernah bisa menghasilkan sebuah pikiran yang secara sadar akan mengorganisir suatu proses dan menyelesaikannya.

Lalu bagaimana mungkin DNA, yang terbangun dari susunan sejumlah tertentu atom-atom yang tak berkesadaran dalam rangkaian tertentu, dan enzim-enzim, yang bekerja secara harmonis, mampu menyelesaikan banyak pekerjaan dan mengorganisir operasi yang rumit dan bermacam-macam di dalam sel secara sempurna dan lengkap? Jawabannya sangat sederhana; kearifan tidak berada di dalam molekul-molekul ini atau di dalam sel yang memuatnya, tetapi pada Diri yang telah mencipta molekul-molekul ini, dengan memrogram mereka untuk berfungsi sedemikian.

Pendeknya, kearifan hadir tidak pada karya itu sendiri, tetapi pada pencipta karya tersebut. Bahkan komputer yang paling maju merupakan hasil dari suatu kearifan dan kecerdasan yang telah menuliskan dan memasang program-program untuk mengoperasikannya, dan kemudian menggunakannya. Begitu pula, sel, DNA dan RNA di dalamnya, dan manusia yang terbuat dari sel-sel ini tidak lain dari karya Dia yang menciptakan mereka dan apa yang mereka lakukan. Betapa pun sempurna, lengkap dan memesona karya tersebut, kebijaksanaan selalu ada pada sang pemilik karya.

Suatu hari, jika Anda menemukan sebuah disket di atas meja di laboratorium komputer, dan setelah memeriksanya, mendapatinya mengandung miliaran informasi tentang anda, pertanyaan pertama yang akan melintas di pikiran Anda tentunya siapa yang telah menuliskan potongan-potongan informasi ini dan mengapa.

Jadi, mengapa kita tidak ajukan pertanyaan yang sama tentang sel? Jika informasi di dalam disket ditulis oleh seseorang, lalu dengannya DNA, yang memiliki teknologi yang jauh lebih unggul dan maju, dirancang dengan cara yang amat sempurna, diciptakan, dan ditempatkan di dalam sel yang sangat kecil itu, yang juga merupakan keajaiban lain. Di samping dia tidak kehilangan sifatnya yang mana pun selama ribuan tahun sampai hari ini. (Ingatlah bahwa otak manusia yang membuat disket dan menyimpan data di dalamnya, juga terbuat dari sel-sel ini.) Apa lagi yang lebih penting bagi Anda daripada pertanyaan: oleh siapa dan mengapa sel-sel ini - yang berfungsi tanpa henti bagi Anda untuk membaca baris-baris tulisan ini, melihat, bernapas, berpikir, singkatnya, untuk ada dan bertahan hidup - diciptakan?

Tidakkah jawaban atas pertanyaan ini yang mestinya, dalam kehidupan, paling banyak anda pikirkan?

Semua bukti-bukti di atas tidak mungkin ada karena sebuah kebetulan,  pasti sudah ada yang mendesain dan mengatur semuanya.

Mereka yang melakukan perjalanan, lalu terdampar di suatu tempat yang terisolir karena pesawatnya jatuh, menggambar sebuah 'X' besar untuk menunjukkan lokasi mereka kepada tim penolong yang mencari mereka dari udara. Dengan menggunakan barang-barang mereka, atau benda-benda yang mereka kumpulkan, mereka membuat tanda besar berbentuk silang. Dengan cara ini, tim penolong yang berusaha mencari dari udara, melihat tanda ini, yang merupakan "produk kebijaksanaan" dan mengerti bahwa di sana ada makhluk hidup yang berkesadaran, yakni, ada manusia di tempat itu.

Saat berkendara di jalan raya luar kota, anda kadangkala melihat tulisan yang terbuat dari batu-batu putih di lereng bukit, semisal: "Tegar Beriman". Bagaimana tulisan ini terbentuk di bukit itu sangat jelas. Umumnya, ada unit pemerintah daerah di sekitar situ dan mereka membuat tulisan itu dengan batu-batu putih di bukit.

Nah, mungkinkah ada orang yang datang dan mengatakan bahwa tulisan-tulisan itu tidak dibuat oleh pikiran sadar, dan alih-alih terbentuk secara kebetulan? Mungkinkah ada orang yang mengatakan bahwa "Batu-batu itu tersusun bersisian secara kebetulan saat bergulingan dari bukit dan menyusun kalimat 'Tegar Beriman'."?

Atau jika seorang 'ilmuwan' datang dan berkata "Terdapat miliaran batu di dunia ini dan mereka bergulingan selama jutaan tahun, jadi mungkin saja sebagian dari batu-batu tersebut bergabung bersama secara kebetulan membuat kalimat yang bermakna", tidakkah ia akan ditertawakan bahkan oleh anak-anak sekalipun? Sebagai tambahan, jika dia menggunakan gaya ilmiah, membuat sejumlah penjelasan ilmiah dan mengemukakan beberapa perhitungan probabilitas, masihkah setiap orang akan meragukan kewarasannya lebih jauh?

Ide utama yang ingin diberikan dengan contoh ini adalah: jika terdapat tanda sedikit saja dari sesuatu yang direncanakan di suatu tempat, sudah tentu ada jejak dari pemilik kebijaksanaan di sana. Tidak ada produk dari kebijaksanaan terbentuk secara kebetulan. Jika Anda menggulingkan batu-batu putih ke bawah gunung miliaran kali, Anda tidak akan pernah menghasilkan sekadar huruf 'T' yang memadai, jangankan sebuah frasa seperti "Tegar Beriman". Jika terdapat sebuah huruf di mana pun, setiap orang setuju bahwa huruf itu ditulis oleh seseorang. Tidak ada huruf tanpa penulis.

Tubuh manusia miliaran kali lebih kompleks dari frasa "Tegar Beriman", dan nyata-nyata mustahil bagi struktur kompleks ini untuk terbentuk dengan sendirinya, atau oleh "kebetulan" semata, Karenanya, terdapat Pencipta yang telah merencanakan dan merancang baik manusia dan selnya dan DNA-nya secara brilian dan sempurna. Mengklaim sebaliknya adalah tindakan yang sangat tidak bijaksana, dan lebih jauh lagi, merupakan ketidaktulusan dan kesombongan yang terbesar. Hal ini merupakan penghinaan terhadap pemilik kebijaksanaan dan kekuasaan itu.

Namun bagaimanapun, banyak orang, yang siap sedia mengatakan bahwa mustahil batu-batu tersusun sendiri dan membentuk walau hanya tiga kata dasar, akan mendengarkan tanpa protes kebohongan bahwa "peristiwa kebetulan" telah membuat miliaran atom bergabung satu demi satu dalam urutan yang terencana dan membentuk molekul seperti DNA, yang melaksanakan tugas yang begitu super-kompleks. Ini bagaikan seorang yang dihipnotis hingga tunduk dan menerima begitu saja perkataan penghipnotisnya bahwa ia adalah sebuah pintu, pohon, atau seekor cicak….



Sumber: http://www.harunyahya.com/

Read more...

Friday, March 19, 2010

Kamuflase Pada Hewan (Mimikri)

Di alam, setiap kelebihan yang dimiliki akan meningkatkan kemampuan hewan untuk bertahan hidup. Fakta sederhana ini membuat semua jenis hewan mengembangkan kemampuan adaptasi khusus yang membantu mereka untuk menemukan makanan dan menjaga mereka dari para predator. Salah satu dari kemampuan adaptasi yang paling banyak dimiliki adalah kamuflase. Suatu kemampuan agar terlihat menyerupai lingkungan sekitar atau membuat diri mereka menyerupai sesuatu yang berbahaya dan tidak menarik untuk memperdayai predator.

Kamuflase warna (coloring camouflage) adalah kamuflase yang paling umum dimiliki oleh hewan. Lebih sedikit lagi hewan yang dapat merubah warna tubuh berbeda untuk menyesuaikan dengan warna sekitarnya.



Prinsip dasar kamuflase adalah
perubahan warna menyerupai keadaan sekitar. Tentu saja keadaan lingkungan sekitar hewan berubah dari waktu ke waktu. Banyak hewan yang mempunyai kemampuan special beradaptasi yang memungkinkan mereka melakukan perubahan warna mengikuti perubahan warna lingkungan sekitar.

Mekanisme Perubahan Warna Hewan

Mekanisme perubahan warna terjadi melalui dua mekanisme umum. Secara kimia dengan Biochrome dan fisika melalui struktur fisik mikroskopik kulit atau bulu..

Biochrome adalah pigment alami mikroskopik pada tubuh hewan yang memproduksi warna secara kimia. Zat-zat kimia tersebut bersifat mengabsorb beberapa warna dan merefleksikan warna lainnya. Warna yang terlihat merupakan kombinasi dari semua panjang gelombang visible yang direfleksikan pigment kimia itu.
Selain itu hewan juga dapat memproduksi warna melalui struktur fisika microskopik. Prinsipnya, struktuk ini berfungsi sebagai prisma yang merefraksikan dan mendifraksikan cahaya sehingga kombinasi warna akan tercipta membentuk warna tertentu.

Beruang kutub contohnya.
Mereka sebenarnya memiliki kulit berwarna hitam. Namun nampak putih karena mereka mempunyai bulu rambut translucent. Ketika cahaya jatuh pada bulu, cahaya akan sedikit dibengkokkan. Hal ini memantulkan cahaya ke sekitarnya. Sebagian ada yang sampai di kulit, sebagian lagi dipantulkan keluar, menghasilkan warna putih.


Pada beberapa hewan, dua tipe pewarnaan tersebut digabungkan. Misalnya pada reptile, amphibi, dan ikan dengan warna hijau. Biasanya mereka mempunyai lapisan kulit dengan pigment kuning dan lapisan kulit yang memecah cahaya untuk merefleksikan warna biru. Bersama-sama kombinasi ini menghasilkan warna hijau.

Kedua pewarnaan kimia dan fisika ini diturunkan secara genetic. Di alam liar, hewan yang berkamuflase paling mirip dengan alam sekitar dapat mengelabui para predator, dan hidup lebih lama.

Perubahan Warna Pada Burung dan Mamalia

Hanya sebagian kecil hewan yang dapat merubah warna tubuhnya dengan cepat dan seketika. Hewan-hewan ini biasanya jenis reptile, amphibi, dan ikan. Sementara hewan lain seperti burung dan mamalia perlu waktu lama dalam merubah warna tubuhnya menyerupai keadaan sekitar.

Misalnya dalam mengantisipasi perubahan besar yang terjadi karena pergantian musim. Perubahan musim menyebabkan perubahan lingkungan yang signifikan. Terutama di negara yang mengalami empat musim berbeda.

Pada musim semi dan musim panas, habitat mamalia penuh warna hijau dan coklat. Sementara saat musim gugur dan musim dingin, semua permukaan tanah terutupi salju yang putih.

Warna coklat mendominasi nuansa kayu musim panas, sehingga hewan yang memiliki warna kontras sangat mudah terlihat dan mudah menjadi target pemangsa. Banyak burung dan mamalia menyiasati hal ini dengan memproduksi bulu-bulu baru dengan warna yang berbeda. Pada kebanyakan kasus, perubahan jumlah cahaya matahari atau perubahan temperature akan menginisiasi reaksi hormonal yang menyebabkan hewan memproduksi biochrome berbeda.

Bulu-bulu pada hewan seperti rambut dan kuku pada manusia, mereka sesungguhnya jaringan sel mati. Sehingga karena bulu-bulu tersebut adalah sel-sel mati, maka hewan tidak dapat mengatur komposisinya. Konsekuensinya burung dan mamalia harus memproduksi seluruh bulu-bulu baru dengan warna baru. Sehingga pada akhirnya hewan tersebut mempunyai penampilan bulu yang sama sekali berbeda dengan warna sebelumnya.

Perubahan Warna Pada Reptil, Amphibi, dan Ikan

Pada kebanyakan reptile, amphibi, dan ikan warna tubuh ditentukan oleh biochrome yang terdapat dalam sel hidup. Biochrome bisa terdapat di dalam sel pada permukaan kulit atau pada bagian yang lebih dalam, di sebut chromatophores.

Beberapa hewan, seperti pada spesies ikan sotong, dapat memanipulasi chromatophores mereka untuk merubah warna seluruh kulit mereka. Hewan memiliki sekumpulan chromatophores, setiap chromatophores mengandung satu single pigment. Individual chromatophores dikelilingi oleh otot-otot lingkar yang dapat mengerut (kontraksi) dan meregang. Ketika ikan sotong mengerutkan otot, seluruh pigment akan mengalir ke permukaan chromatophore. Sel-sel di bagian atas akan mengembang membentuk lingkaran besar. Jika otot-otot dalam keadaan rileks, sel kembali ke bentuk semula berupa lingkaran kecil yang sulit di lihat. Dengan melakukan konstraksi pada semua chromatophores dengan pigment tertentu, dan merelaks-kan otot yang lain dengan pigment berbeda, hewan dapat merubah secara keseluruhan warna pada tubuh mereka.


Ikan sotong dengan kemampuan ini dapat membuat warna dangan range yang lebar dan corak ynag menarik. Dengan mengamati pola warna dari latar lingkungan dan meregangkan kombinasi yang tepat dari chromatophore, hewan dapat menyatu menyerupai keadaan warna alam sekitar. Ikan sotong juga menggunakan kemampuan merubah warna tubuh ini untuk berkomunikasi dengan sesamanya.

Perubah warna yang sangat terkenal, chameleon (bunglon), merubah warna kulitnya dengan mekanisme yang sama. Perubahan dimulai ketika mata mengamati lingkungan sekitar. Respon dari mata kemudian disampaikan ke otak, dan otak menggerakkan otot-otot chromatophore sehingga merubah warna kulit tubuh menyerupai sekitarnya.

Tapi perubahan warna kulit demi tujuan untuk kamuflase. Beberapa species Chameleon merubah warna kulitnya lebih karena perubahan mood. Bukan karena mereka bergerak ke lingkungan dengan nuansa warna yang berbeda. Perubahan mood, seperti terkejut, stress, takut, birahi, diekspresikan dengan perubahan warna kulit tubuhnya.

Disarikan dari berbagai sumber.

Read more...

Tuesday, March 16, 2010

Rahasia Kacamata Photochromic (Transition Glasses)


Pernahkah anda melihat kacamata yang lensanya jernih di dalam ruangan namun ketika dibawa keluar ruangan akan berubah menjadi lebih gelap. Unik bukan?? Tujuannya tentu saja agar pengguna tidak silau oleh terangnya sinar matahari. Kacamata spesial ini biasa dikenal dengan nama kacamata Photochromic atau Kacamata Transition.

Pertama kali saya mengetahui kacamata unik ini ketika seorang sahabat memakainya ke kantor di perusahaan tempat saya bekerja dulu. Dan hampir setahun berselang, seminggu yang lalu saya melihatnya kembali saat mengaudit di salah satu instansi milik pemerintah. Dipakai salah seorang pejabat eselon 2.

Saat di dalam ruangan lensa kacamata jernih, layaknya kacamata baca biasa. Namun ketika keluar gedung dan terpapar cahaya matahari, lensa kacamata berubah menjadi gelap sehingga membuat si pengguna tidak silau oleh sinar matahari. Menarik.. !! Saya harus mengetahui proses apa yang terjadi, batin saya saat itu.

Dan sekarang, saya akan mencoba menjelaskan fenomena yang terjadi dalam artikel ini. Tentunya sebatas pengetahuan saya. Semoga dapat menambah wawasan..

Sejarah Singkat Perkembangan Lensa Photochromic


Kaca yang berubah menjadi gelap saat terekspos sinar matahari pertama kali dikembangkan oleh Corning, nama brand produsen kacamata asal Perancis, di akhir tahun 1960-an. Baru-baru ini, versi plastik lensa ini telah diperdagangkan. Yang pertama adalah lensa Photolite dijual di awal 1980-an oleh American Optical Corporation. Tapi lensa plastic photochromic pertama yang sukses secara komersial diperkenalkan oleh Transition Optical pada tahun 1991. Saking tingginya popularitas lensa Transition ini, sampai-sampai semua lensa photochromic di sebut lensa transition. Padahal istilah yang benar untuk jenis lensa kacamata ini adalah lensa Photochromic atau photochromatic, mengacu pada reaksi kimia spesifik yang terjadi antara lensa dengan sinar ultraviolet (UV).




Reaksi Photochromic
Kaca Photochromic terdiri dari molekul-molekul microkristalin dari perak halide, biasanya perak chloride. Sementara versi lensa plastic-nya berdasar pada molekul organic photochromic (oxazines dan naphthopyrans) untuk memperoleh efek perubahan warna gelap. Molekul-molekul tersebut transparan terhadap cahaya visible tanpa adanya sinar ultraviolet tanpa radiasi UV. Sehingga di bawah sumber cahaya buatan yang hanya memancarkan cahaya visible lensa kacamata ini akan tampak jernih dan transparan. Namun bila terekspos sinar UV, seperti sinar matahari, lensa akan berubah lebih gelap.

Perubahan ini dikarenakan efek reaksi photochromic molekul-molekul dalam lensa dengan sinar UV sehingga bentuk molekul mengalami perubahan. Bentuk molekul yang baru akan mengabsorbsi cahaya visible menyebabkan lensa berubah lebih gelap. Jumlah molekul yang mengalami perubahan bervariasi tergantung pada intensitas sinar UV.



Reaksi Photochromic bersifat reversible. Artinya jika anda masuk kembali ke dalam ruangan maka lensa akan kembali jernih dan transparan. Absennya sinar UV menyebabkan bentuk molekul kembali seperti semula menyebabkan sifat mengabsorbsi cahaya visible akan berkurang dan hilang. Proses ini berlangsung cepat dan spontan.

Kekurangan Lensa Photochromic

Karena molekul photochromic kembali ke keadaan transparannya oleh proses thermal, maka semakin tinggi temperature, kegelapan lensa semakin berkurang. Efek thermal ini di sebut ‘temperature dependency’, oleh karenanya pada cuaca panas, fungsi kacamata ini sebagai sunglass kurang optimal.

Selain itu karena prose s perubahan disebabkan reaksi terhadap sinar UVdan bukan cahaya visible, maka terdapat beberapa situasi dimana kacamata tidak berubah gelap. Misalnya didalam mobil. Kaca mobil dibuat dengan kemampuan menyerap sinar UV. Sehingga reaksi photochromic tidak terjadi dan kacamata tidak berubah gelap meskipun siang hari dan matahari bersinar terik.


Disarikan dari berbagai sumber

Artikel terkait: http://en.wikipedia.org/wiki/Photochromic_lens

Read more...