Sunday, April 13, 2008

PILKADA Jawa Barat

PILKADA Jabar sudah menunjukkan hasilnya. Menurut hasil perhitungan quick count dari sejumlah lembaga independen, yang menang adalah pasangan Heryawan dan Dede Yusuf dengan perolehan suara 43% . Sedangkan pasangan Agum gumelar dan Nu’mad Abdul hakin pada posisi kedua dengan perolehan suara 34% dan pasangan Danny Setiawan dan Iwan Sulandjana dengan perolehan suara 23%.

Yang menarik adalah lagi-lagi seorang selebritis menang dalam pemilu. Apakah hal ini merupakan petunjuk bahwa dalam menentukan pemimpin, rakyat masih melihat pada kepopuleran dan bukan pada kemampuan. Atau keduanya, selain mampu, untuk menang dalam pemilu harus juga populer. Ada juga yang bilang pasangan HADE menang karena Dede Yusuf lebih ganteng dari pasangan lainnya. Apa betul pertimbangan rakyat Jabar dalam memilih pemimpinnya sedangkal itu? Asal ganteng/cantik dan populer pasti mereka pilih. Memang ganteng dan populer tidak masalah, asal mereka memiliki kemampuan.

Semoga saja partai yang mengusung para calon pemimpin menyeleksi lebih dulu para kandidat yang akan diusungnya dan bukan semata-mata karena melihat sang calon memiliki prospek meraih suara terbanyak tanpa mempertimbangkan kemampuan orang tersebut untuk menjadi pemimpin. Sehingga siapapun nanti yang menang, dia dapat menjadi pemimpin yang berkualitas dan mampu membawa rakyat ke arah yang lebih baik.

Tapi patut juga ditanyakan, apakah pasangan HADE menang karena memang adanya seorang Dede Yusuf atau karena memang mesin politik yang mengusungnya yang hebat. Dede Yusuf sendiri sempat ragu karena dua hari menjelang pemilu, dia masih dikatakan sebagai anak bawang. Sejumlah poling juga menempatkan pasangan HADE di urutan paling buncit.

Satu hal yang saya tidak suka adalah ulah dari petinggi PAN yang merayakan kemenangannya terlalu berlebihan. Kesan sombang dan arogan pun ditunjukkan oleh ketua umum PAN Soetrisno Bachir. Kemenangan ini katanya merupakan tanda kemenangan PAN pada pemilu 2009. Pesta dangdut di DPP-pun di gelar pada malam harinya. Sementara itu orang-orang PKS yang juga mengusung HADE justru menjaga kotak suara sampai malam. Mereka-pun lebih banyak diam dalam merayakan kemenangan.

Ambisi SB untuk menang terlihat jelas dengan janjinya bahwa setiap DPD yang bisa nomor satu di pemilu legislatif, akan dibangunkan kantor senilai Rp 300-500 juta. Wah.. betul-betul janji yang menggiurkan. Sepertinya materi masih menjadi andalan untuk memenangkan pemilu. Mendengar ini saya malah mencibir. Orang lainpun saya yakin demikian. Sementara banyak rakyat yang lapar, gedung sekolah yang sangat memprihatinkan, SB malah menjanjikan untuk membangun kantor DPD ratusan juta. Kalau nanti dia mencalonkan diri di pemilu 2009, amit-amit jabang bayi, saya gak akan milih.

”Ini tanda kemenangan PAN. Kenapa GOLKAR dan PDIP bisa menang, PAN nggak bisa..” sesumbarnya.

Sepertinya PAN sangat bangga dan puas dengan kemenangan ini. PAN-pun siap untuk kembali berpasangan dengan PKS pada pemilu 2009 nanti. Capres dari PAN (Amien Rais or SB sendiri??) dan Cawapres dari PKS. Haduh.. apa ndak terbalik? Mereka pikir kemengan kali ini karena peran mereka. Padahal saya justru berpendapat. Kalau saja PAN tidak berpasangan dengan PKS, mereka pasti tidak akan menang. Saya bicara seperti ini karena saya melihat peran anak-anak PKS sangat aktif. Sampai-samapi mereka mengirimkan pesan by email dan YM untuk mencari dukungan.

Selamat buat HADE, selalu ingat amanah seorang pemimpin sangat besar. Utamakan kepentingan rakyat dan keadilan.

2 comments:

Mualaf Menggugat said...

menjadi pertanyaan, berapa yang dibayar SB tuk bersama PKS?
hehehe, becanda loh.. iseng.
ini hanya dari melihat gaya SB yang seolah segalanya bisa didapat dan diselesaikan dengan duit gitu loh. termasuk tuk sesuatu yang bernama kemenangan.

teuing ah, gelap..
maaf, cuma pikiran iseng loh.

Wahyu Riyadi said...

sepertinya tak mungkin SB berbuat itu. mengingat dia adalah ketua dan membawa nama parpol sekelas PAN. PAN pati tidak mau dianggap rendah dan tak punya harga diri, membayar agar PKS mau bergabung dengannya.

Yang menjadi perhatian saya justru fenomena artis yang hijrah ke politik. setelah Rano karno dan Dede yusuf, sekarang Saipul jamil menjadi balon wakil walikota serang lewat PPP. Mungkin nanti Tukul akan jadi walikota semarang...bahkan gubernur jateng, Kadir jadi bupati lumajang, Doyok bupati sidoarjo, dan Dewi persik jadi wakil walikota jember..