Monday, August 4, 2008

Plastik yang aman sebagai tempat makanan

Saat ini masalah plastik yang tak aman sebagai tempat wadah makanan dan minuman sedang naik daun. Sebetulnya berita ini bisa dibilang basi. Karena telah sejak lama isu tentang plastik ini beredar. Layaknya mode dan trend pakaian, trend-trend lawas bisa jadi muncul dan digemari lagi sekarang. Begitu juga isu plastik ini, dulu pernah jadi hits, sekarang beredar lagi. Hal yang sama terjadi juga pada isu formalin.

Tapi diluar itu semua, tidak salah mencari informasi lebih jauh tentang plastik ini. Betulkah plastik berbahaya, plastik yang seperti apa yang dapat digunakan sebagai wadah makanan dan minuman??

Siap.. buka hati, buka pikiran..!!

Plastik adalah istilah umum untuk produk sintetik dan semisintetik. Plastik dibuat dari proses kondensasi organik atau adisi polimer dan kadang mengandung zat lain guna meningkatkan kualitas dan efisiensi biaya produksi.

Plastik dapat dikelompokkan tergantung dari banyak hal. Namun biasanya pengelompokkan plastik didasarkan pada jenis polimer backbone-nya, apakah itu polivinil klorida, polietilen, polimetil metakrilat, poli uretan, dan sebagainya.

Plastik dapat dibuat menjadi berbagai macam barang. Kursi, meja, kulkas, mainan, piring, gelas, botol minuman, tas, dan lain-lain. Namun di samping semua manfaat yang dapat diberikan oleh plastik ini, ternyata plastik dapat juga membahayakan bagi kesehatan. Terutama bila plastik digunakana sebagai tempat makanan dan minuman.

Plastik merupakan senyawa polimer yang dibuat dari berbagai bahan-bahan kimia. Zat-zat kimia yang berbahaya ini dapat bermigrasi ke dalam makanan atau minuman, banyaknya zat kimia yang bermigrasi akan semakin meningkat dengan meningkatnya suhu. Zat kimia berbahaya ini untuk selanjutnya dapat masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan. Efeknya baru akan terasa bila digunakan secara kontinu dan dalam waktu lama.

Plastik juga ternyata mengandung formalin. Pembungkus berbahan dasar resin ini rata-rata mengandung 5 ppm formalin. Satu ppm adalah setara dengan satu miligram per kilogram (http://www.gizi.net). Zat racun tersebut akan luruh ke dalam makanan akibat kondisi panas, seperti saat terkena air atau minyak panas. Karenanya, makanan yang masih panas jangan langsung dimasukkan ke dalam plastik atau styrofoam. Bersama formalin, luruh pula zat yang tak kalah racunnya yakni stiarin, yang biasa terkandung pada plastik.

Secara umum, zat racun seperti formalin dan stiarin terdapat dalam produk berbahan dasar resin. Namun, senyawa-senyawa ini terkandung dalam kadar cukup tinggi pada produk plastik berkualitas rendah seperti, plastik PVC. Contoh sederhana plastik dengan kadar senyawa racun tinggi adalah kantung plastik warna hitam yang biasa digunakan sehari-hari. Sebaiknya kantong plastik ini tidak disatukan dengan makanan, apalagi yang masih panas, seperti goreng-gorengan.

Informasi tentang bahaya plastik sebagai wadah makanan dan minuman sudah banyak tersedia. Anda dapat mencari sendiri informasi ini lebih jauh.

Mungkin yang jadi pertanyaan sekarang adalah apakah semua plastik berbahaya bagi kesehatan? Bahan plastik seperti apa yang baik dan aman dipakai sebagai wadah makanan dan minuman? Mari kita cari tahu..

Seperti telah diketahui, plastik terdiri dari banyak jenis. Diantara mereka, memang ada plastik yang khusus dibuat untuk wadah makanan dan aman digunakan. Biasanya pada produk plastik dicantumkan simbol atau kode sebagai petunjuk bagi para pengguna. Kode ini biasanya berupa nomor.

Kode nomor 1. PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih/transparan/ tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. Boto-botol dengan bahan pada nomor 1 dan 2 direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jangan pakai untuk air hangat apalagi panas. Buang botol yang sudah lama atau terlihat baret-baret.

Kode nomor 2. HDPE (high density polyethylene) biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu. Sama seperti nomor 1 PET, plastik ini juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian.

Kode nomor 3. V atau PVC (polyvinyl chloride) adalah plastik yang paling sulit didaur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila
dipanaskan. PVC berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.

Kode nomor 4. LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek. Barang-barang dengan kode 4 baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat, namun plastik jenis ini sulit untuk di daur ulang. Barang dengan kode 4 bisa dibilang tidak dapat dihancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan.

Kode nomor 5. PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Cari simbol ini bila membeli barang berbahan plastik.

Kode nomor 6. PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak dan sistem syaraf. Selain tempat makanan, styrine juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari dan banyak negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk negara China.

Kode nomor 7. Other (biasanya polycarbonate) bisa didapatkan di tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga. Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon. Hindari bahan plastik Polycarbonate.

Nah.. sekarang kita telah tau mana plastik yang baik untuk makanan dan minuman. carilah kode nomor yang biasa tercantum pada bagian bawah barang plastik. Namun apabila bingung dan sulit untuk menghapal kode nomor, cukup dengan melihat simbol food grade pada bagian bawah plastik. Simbol ini menunjukkan bahwa barang plastik tersebut dirancang khusus sebagai tempat makanan dan minuman. Simbol food grade berupa gambar gelas dan garpu.

Masih banyak sekali barang plastik yang tidak mencantumkan simbol-simbol ini, terutama barang plastik buatan lokal di Indonesia. Oleh karena itu, kalau anda ragu lebih baik tidak membeli. Kalaupun barang bersimbol lebih mahal, harga tersebut lebih berharga dibandingkan kesehatan keluarga kita. Hindari penggunaan plastik apapun di Microwave. Gunakan bahan keramik, gelas atau pyrex sebagai gantinya.



Sumber:

1. www.gizi.net
2. http://en.wikipedia.org
3. http://www.webmd.com


No comments: