Monday, January 28, 2008

Agar hidup lebih hidup..

Sudah lama tidak lagi posting di blog ini. Entah kenapa semangat untuk nge-blog pudar nyaris hilang. Dulu awal-awal mempunyai blog pribadi, saya begitu bersemangat dan keranjingan untuk terus mengisi dan melakukan posting. Namun semakin lama semakin malas. Komitmen memang sulit. Istiqomah memang tidak mudah. Jangan pula untuk hal-hal yang baik dan penting, bermain dan besenang-senang saja bisa hilang semangat dan bosan.

Pernah saya bersama teman-teman berkomitmen untuk rutin olah raga bulu tangkis setiap malam minggu. Hal ini dipicu karena kesadaran perut yang semakin berlemak dan membulat. Minggu-minggu pertama kami jalani dengan penuh semangat, bahkan semua perlengkapan mulai dari sepatu, kaos, raket, kock, sampai menjadi members salah satu tempat latihan bulu tangkis kami lakoni saat itu juga. Bahkan saya rela menempuh perjalanan 20 km menuju tempat latihan. Tidak jarang sampai menginap di rumah teman karena sering latihan selesai larut malam. Dan setelah beberapa kali bulu tangkis, kami bosan. Jarang datang latihan, dan akhirnya berhenti total.

Berhentinya bulu tangkis pindah ke memancing. Hampir tiap malam minggu selalu begadang di pemancingan. ‘Ngalong’ istilah orang bogor untuk memancing semalam suntuk. Lagi-lagi kegiatan ini hanya bertahan sebentar. Beberapa kali memancing sudah membuat saya bosan. Beruntung alat pancing belum membeli.

Maka tak heran bila dalam hal bloging mem-bloging, saya juga mudah untuk bosan. Sulit istiqomah. Tidak bisa berkomitmen untuk terus menulis posting. Rasanya otak sudah ‘mbulet’, sudah tidak mau berpikir. Ya sudah. Akhirnya postingan saya tidak rutin, melompat-lompat. Bulan kemaren rutin, bulan berikutnya kosong, bulan lain lagi kadang hanya ada dua postingan. Itupun hanya sekedarnya. Yah mungkin demikian hidup. Kadang semangat, kadang hilang tak bergairah, ‘nglokro’. Lemas. Hambar. Basi..

Saya jadi mengerti mengapa kadang orang berpenampilan lain, malah cenderung aneh. Potongan rambut yang aneh, di cat warna-warna terang, giwang di hidung, ada juga yang di lidah. Malah saya pernah melihat puting payudara-pun ikut menjadi korban (tentu saja pria yang saya maksud, ). Bila saya tanya kenapa, mereka menjawab, “cari suasana baru..”, ada juga yang menjawab layaknya iklan rokok, “bikin hidup lebih hidup..”. Mungkin maksud mereka adalah agar mendapat semangat baru, new spirit, agar hidup tidak bosan, penuh gairah. Yah, bikin hidup lebih hidup..

Dengan maksud seperti di atas, kemarin saya bermaksud mengganti model rambut. Agar hidup lebih hidup.. Tukang cukur saya (dia minta di sebut hair stylist), merekomendasikan salah satu model rambut yang sedang ngetrend saat ini. Rambut dipotong pendek, dengan bagian depan yang di biarkan panjang. Mengingatkan saya pada model rambut masa kanak-kanak. Model kuncung.

Baru setengah jalan, perasaan saya sudah tidak nyaman. Sang hair stylist yang rupanya sudah terlatih melihat gelagat mencoba menenangkan, “tenang saja, mas-nya cocok koq dengan model begini, bentuk muka mas kan agak bulat lonjong..”. Saya langsung membayangkan sebutir telur ayam. Bulat lonjong.

Hampir mendekati tahap akhir, semakin jelas model kuncung terlihat. Badan saya sudah panas dingin, lemas, membayangkan bagaimana reaksi teman-teman nanti. Karena tidak gaul, tidak tau mode, saya pun merasa tak nyaman, akhirnya saya meminta sang hair stylist untuk memotong saja kuncung bagian depan. Biar sekalian botak. Saya nggak biasa dengan model-model seperti ini. Sang hair stylist mencoba meyakinkan kembali. “Ini bagus lho mas, model saat ini, seperti para eksmud (eksekutif muda)”. Eksmud apanya, saya melihat wajah saya sendiri begitu aneh. Bulat. Dengan jambul bagian depan yang panjang. Tiba-tiba saya melihat di cermin wajah saya menjadi sebuah telur yang berjambul.

Bukannya bikin hidup lebih hidup, suasana baru, semangat baru. Malah membuat saya malu keluar rumah. Akhirnya saya bersikeras memotong jambul depan. Sang hair stylist yang merasa ke-profesionalan-nya diragukan berkata, “sebagai orang awam, mungkin mas-nya menganggap aneh. Tapi sebagai seorang hair stylist, saya menyarankan model seperti ini. Memang mas-nya nggak pernah liat sinetron ya??”. Halah.. sinetron. Saya anti sinetron.

Jambul-pun tetap di potong. Botak. Sang hair stylist senyum sambil geleng-geleng kepala. Maksud hati mencari suasana baru, semangat baru, malah model kepala telur yang saya dapat..


No comments: