Wednesday, July 8, 2009

Rakyat Indonesia memang 'Over Kreatif..'


Hasil pilpres kali ini saya betul-betul kaget..get..get..!!
Bukan kaget mengenai siapa pemenang pilpres. Kalau itu sih saya sudah bisa menebak. Bahkan saya yakin, semua, baik kawan maupun yang bukan kawan, jauh di lubuk hati terdalam pasti sudah bisa memperkirakan siapa yang akan menang dalam pilpres kali ini. Tanda tandanya sudah jelas. Namun saya kaget justru pada hasil di posisi kedua dan ketiga. Kaget..! koq bisa ya..?

Sebelumnya saya perkirakan yang berada pada posisi kedua adalah pasangan JK-Wiranto. Dan jika seandainya terjadi pilpres dua putaran, yang akan maju melawan esbeye adalah capres no urut tiga ini. Tapi ternyata.. sungguh diluar dugaan. Tidak hanya JK-Wiranto berada pada posisi terakhir, namun selisih peroleh suarapun berbeda amat signifikan. Ck..ck..

Kalau saya saja bisa kaget dengan hasil pilpres ini, bagaimana dengan JK-Wiranto berikut tim suksesnya ya..?? apa ndak stress mereka. Atau para pendukung setia mereka seperti mas Harun ini. Apa ndak kecewa? Tapi.. itulah kenyataan bro. Terima saja. Haha..
Pak JK, selamat pulang kampung, hati-hati di jalan.. Pisss...

Saya ndak ngerti pulitik. Gelap. Maka saya tak berbicara banyak tentang kenapa fenomena ini bisa terjadi. Kenapa JK memperoleh suara sangat sedikit. Kenapa di Aceh 90% justru memilih SBY, bukan JK yang notabene berperan banyak dalam perdamaian di negeri serambi mekah itu.



Apa karena JK berpasangan dengan Wiranto, sehingga rakyat Aceh tidak memilih beliau karena trauma akan era zaman DOM dulu. Atau JK kalah karena sikapnya di masa kampanye dan debat presiden yang terlalu biyayakan.. terlalu agresif, ofensif dan sedikit narsis..? Sementara kultur kita masih belum bisa menerima sikap yang demikian. Budaya kita lebih toleran terhadap sikap yang rendah hati, kalem, bersahaja dan tidak terlalu menunjukkan ingin berkuasa dan menang. Yah.. mungkin karena itu.

Saya perhatikan juga banyak kejadian-kejadian yang sedikit nyeleneh di lapangan. Tentang pencontrengan surat suara. Tidak banyak surat suara yang tidak sah. Itupun tidak secara prinsip, hanya karena ketidaktahuan dan sikap iseng nyeleneh tadi.

Misalnya, ada yang mencontreng dua kali dalam satu kotak salah satu no urut capres, mencontreng capresnya, juga mencontreng cawapresnya. Meskipun sangat jelas maksud si pencontreng memilih yang mana, tapi tetap dianggap tidak sah.

Atau mencontreng satu kali, namun di atas gambar capres dia menulis 'I love you', pun.. ini dianggap tidak sah. Meskipun secara jelas dan gamblang tersirat siapa yang di pilih. Atau ada kejadian yang lebih nyeleneh lagi. Dia sudah mencontreng satu kali pada salah satu capres, tapi di atas kertas suara dia menulis, “Ikut berbelasungkawa atas meninggalnya Michael Jackson”, ini juga dianggap tidak sah. Ya.. banyak fenomena alasan tidak sahnya surat suara hanya karena perilaku yang nyeleneh kalu tidak dibilang iseng.

Kenapa ini bisa terjadi..? jawab saya cuma satu. Karena orang Indonesia terlalu kreatif. Dalam bahasa lain di sebut iseng. Ya.. ISENG.

Ketika di dalam bilik suara terdapat pulpen/spidol dan kertas. Otak kita langsung bereaksi. Imaginasi kita mengembang memunculkan hasrat keisengan. Tangan kita gatal untuk menggunakan alat tulis lebih dari perlu. Hasilnya seperti yang saya sebut di atas. Menulis 'I love U', menulis pesan bela sungkawa untuk MJ.. Masih untung tidak ada yang mencoret-coret gambar para capres cawapres. Menambahkan kumis.. menambahkan janggut.. kacamata.. memberi anting-anting.. memberi taring.. haha.
Semuanya karena rakyat Indonesia adalah rakyat yang kreatif.

Mari kita terima hasil pilpres ini dengan lapang dada, kita jaga kedamaian, dan kita jaga dan kawal siapapun pemenangnya untuk mewujudakan semua program dan janjinya di masa kampanye.

Sekali lagi, atas kemenangan SBY-Boediono (versi quick count), saya ucapkan selamat.. semoga hal ini adalah yang terbaik untuk bangsa dan rakyat Indonesia. Amiinn...

12 comments:

~noe~ said...

sakjane ndak usah gumunan, om...
soale masyarakat kita memang masih irrasional. atas dasar melihat sosok calonnya sudah cukup. mau ada debat capres ratusan kali juga ndak pengaruh karena mereka sudah menentukan pilihan dari awal.
sayangnya kemarin aku ndak nyontreng jadi ndak ikut jadi saksi ajang kreativitas seperti itu.
jangankan masyarakat bawah, nyang anggota mpr dulu waktu voting presiden juga begitu. adayg nulis yang mulia gusdur. pokoke gusdur. mbak mega sayang. dll.
postingane dadi ngebut. apa dipengaruhi posisi tidur malamnya, ya :-p

Wahyu Riyadi said...

huaha.. saya sendiri bingung. posisi tidur saya seperti apa semalem ya??

betul mas. kadang memilih tidak berdasar logika empiris, tapi emosional historis.

Lha teman saya saja yang dari awal selalu menyanjung JK berikut kebijakannya, kemarin malah nyontreng Mega. "kami sekeluarga, kakek, bapak, sampe saya dan adik2 tetep milih Ibu Mega. Meskipun tau dia bakal kalah..", begitu katany. aneh to..

suwung said...

takutnya malah digambar kumis segala

wahyu said...

@suwung: seperti yang saya khawatirkan. (mas suwung ndak baca semua ya..)

Anonymous said...

bagus baget nih mas postingannya... tidak memihak manapun tapi memberikan cerita lain dari sisi yang berbeda tentang PILPRES. SALUT BOZZZ...

guskar said...

ada keisengan lain yg sempat saya lihat di tvone. di salah satu TPS di NTT, bhakan lebih kreatif. gambar yg tengah ditempeli fotonya pak Harto dan Guteres (pejuang Tim2), dan dicontreng lagi...
di level pemilihan ketua RT, warga saya jg kreatif krn menulis tidak sekedar nama ditambai kata2 unik yg bikin ketawa. tp asal ada tercantum nama kandidat dianggap sah.

wahyu said...

makasih Tigaw..
salam tuk balik papan. (sempat kepikiran sejarah dibalik nama Balik Papan, kenapa Balik Papan..??)
;)

mfcreation said...

Sama. Saya juga ga nyangkahasilnya seperti itu. Politik di Indonesia memang fullof surprises..

wahyu said...

@guskar: semoga suatu saat kreatifitas kita yang besar itu bisa menemukan sesuatu yang baru yang berguna buat umat ya om..

@mfcreation: mudah2an kejutannya membawa kebaikan ya. Makasih dah mampir..

eoin said...

soal kasih kacamata saya kepikiran juga, tapi nulis pesen buat mikel jeksyen? wwkwwkkwkakawka :))
kalo waktu kuliah dulu, temen2 sering iseng begini di kertas ujian.. "maaf dok, saya sadar gak belajar, tapi negara saya sedang krisis, tolong dilulusin saja ya dok.." gettoh.. hehehe tapi ya tetap, gak lulus.

narsis said...

indonesia emang paling kreatif dah..

oh ya saya juga orang kreatif jadi mumpung masih kreaetif..

saya mo bilang ...

turut belasungkawa juga buat MJ ya??

wahyu said...

@eoin: Mungkin dosennya mikir. 'kalau nanti dilulusin, negara saudara akan tambah krisis..', haha..
kreatif memang sering muncul saat kondisi terdesak.

@narsis: duuh.. penggemar MJ nih. ;)