Tuesday, July 14, 2009

Rahasia Kembang api..

Minggu kemarin keponakan saya rewel minta kembang api. Awalnya dia hanya berdiri diam di depan si penjual. Matanya tek berkedip memperhatikan deretan berbagai kembang api yang dipajang. Sementara kedua tangannya memegang Hp mainan yang sepertinya sekarang sudah tidak menarik lagi.


Celakanya si penjual paham situasi. Dia mendekat sambil menyodorkan satu pak kembang api besar yang langsung diterima oleh ponakan saya yang baru berusia 3 tahun itu. ‘M’acih..’.

Kucing dikasih ikan, Ya jelas senang..!’ pikir saya.
Yah.. mau tak mau akhirnya saya bayar. 15 ribu rupiah..


Meski bulan ramadhan masih lama, namun penjual kembang api sudah banyak berkeliaran. Kalau di jaman saya kecil dulu, kembang api kurang populer. Petasan yang mendominasi. Mercon kalau istilah jawanya. Namun karena sekarang mercon sudah tidak diperbolehkan, maka kembang api semakin berkibar. Dan semakin beragam. Dari mulai yang hanya dibakar dan memancarkan percikan bunga api. Sampai yang bisa melontar ke atas layaknya roket, meledak dan mengeluarkan bunga api warna-warni.

Kembang api selalu mempesona, dengan cahaya, warna, dan suaranya. Tapi tahukan anda untuk pesonanya itu, kembang api menggunakan ramuan bahan yang kedengarannya ganjil, mulai Alumunium, Vaselin sampai racun tikus.

Ramuan serbuk hitam dari Cina digunakan untuk membantu setiap kembang api melesat di udara lewat tekanan dalam gas yang terperangkap dalam tabung atau mortir yang diciptakannya. Dua sumbu dinyalakan sekaligus, satu memicu serbuk hitam, dan yang kedua, yang terbakar lebih lambat, menciptakan ledakan pada waktunya ketika roket sudah membawanya tinggi di udara.

Tabung, bola hampa, dan pembungkus kertas digunakan sebagai bantalan untuk melokalisasi efek dalam setiap kompartemennya. Roket yang lebih kompleks terbagi-bagi menjadi beberapa kompartemen untuk membuat dan mengendalikan ledakan-ledakan sekunder.

Dentuman besar dihasilkan dari flash powder. Serbuk yang pernah marak digunakan untuk kilatan cahaya dalam fotografi ini dibuat dari logam mirip bahan bakar dan bahan kimia yang memungkinkan oksigen membakar bahan bakar.

Para kimiawan biasanya masih menambahkan bismut trioksida, produk kecantikan di masa Yunani dan Romawi kuno, pada ramuan flash powder untuk mendapatkan efek gemericik, yang dikenal dengan sebutan ‘telur naga’. Sedangkan lengkingan peluti membutuhkan racikan dari empat macam bahan, termasuk pengawet makanan dan vaselin.

Warna warni kembang api bergantung pada logam yang digunakan. Tembaga, misalnya, menghasilkan letupan biru. Campuran garam Stronsium dan garam Litium, dan beberapa linnya digunakan untuk menghasilkan rona merah.

Bintang-bintang putih di langit malam adalah produk dari Alumunium dan Titanium. Sedangkan Barium, yang ada dalm racun tikus dan dibutuhkan dalam membuat gelas, berperan untuk pesona hijau. Apabila ingin menciptakan kesan orange dan kuning, dapat ditambahkan Kalium dan Natrium.

8 comments:

marsudiyanto said...

Kangen Kembang Api...

KangBoed said...

Waaaakaakaakakak.. pak Mars.. bentar lagi main kembang api yaaaa
Salam Sayang

~noe~ said...

back ur track
welkambek... :-)
kalo bahan pembuatnya sudah bisa diuraikan semua, berarti bukan rahasia lagi dunk :-|

gusk said...

kembang api dan kembang gula, sama menariknya bagi anak kecil..
sy jd tahu bgmn komposisi kembang api. slm ini bisanya cuma nyalain saja.

wahyu said...

@pak mar: kecilnya pak mar memang sudah ada kembang api? :D

@Noe: bagi yg blm tau masih tetap rahasia om.. :p

@KangBoed & Gus: mbalik lagi ke masa kecil yuk..

putri said...

wah..ribet juga ya buat kembang api!!!!
w seneng bangt liat kembang api,,,..
salm kenal ^!^

wahyu said...

@putri: mending beli aja ya Sist.. liat kembang api emang seneng, lebih seneng kalo ada yang nemenin. :)
salam kenal juga. thanks dah mampir.

Obat Pelangsing Herbal Alami said...

Terima kasih anda telah memberikan kesempatan untuk berkomentar. Artikel anda sangat bagus. Semoga bermanfaat untuk semua