Monday, March 3, 2008

Teknologi baru operasi katarak

Perlahan tapi pasti, setiap lansia akan mengalami katarak. Katarak adalah perubahan lensa mata yang sebelumnya jernih menjadi keruh, yang sebagian besar disebabkan oleh proses degeneratif. Rata-rata usia terjadinya katarak adalah saat seseorang berumur 60 tahun keatas, meski pada bayi pun bisa saja terjadi. Namun, katarak congetal atau kelainan yang dibawa sejak dalam kandungan ini terbilang kasus langka.

Saat ini, Jakarta Eye Center (JEC) telah memperkenalkan teknologi bedah Signature yang pertama di Asia Pasifik. Signature adalah teknologi bedah katarak terbaru yang resmi diluncurkan di JEC, Kamis (28/2 2008) kemaren. Teknologi yang sejak 6 bulan lalu mulai diperkenalkan di Amerika ini, kini pun mulai dilakukan di JEC sejak awal Januari 2008.

Signature merupakan evolusi dari teknologi Phacoemulsifikation konvensional. Dibandingkan teknologi pendahulunya, Signature atau Cold Phacoemulsification ini menggunakan jarum gelombang ultrasonik yang tak lagi menimbulkan panas. Hal ini dapat mengurangi risiko komplikasi dan operasi pun menjadi lebih cepat. Hanya sekitar 10 menit untuk melakukan satu operasi. Prosedur katarak yang lebih efisien ini akan mengurangi resiko terjadinya luka terbakar, yang kerap ditimbulkan oleh peralatan bedah katarak konvensional. Karena jika terjadi luka bakar, penyembuhan bisa terhambat dan ada kemungkinan timbulnya silindris di kemudian hari.

Dengan teknologi Signature, sayatan yang dilakukan menjadi lebih kecil, 2-2,5 mm. Bandingkan dengan teknologi sebelumnya, sayatan bisa mencapai 6 mm. begitupun pada saat penghancuran lensa yang mengalami kekeruhan, dengan alat yang disebut Phacotip dengan frekuensi tinggi (30.000/menit), peghancuran lensa menjadi lebih cepat tanpa menghasilkan panas. Sekaligus dapat me,perbaiki aliran cairan di mata sehingga operasi lebih aman dan terhindar dari komplikasi operasi.

Prosedur pamasangan lensa tanam pun (salah satu tahap operasi katarak) mengalami perkembangan yang pesat. Dengan sayatan yang hanya 2 mm, lensa Aspheric yang digunakan yang sifatnya lebih lentur dimasukkan dengan cara dilipat.

Dengan teknologi ini masa pemulihan menjadi cepat di bantu penggunaan obat tetes mata untuk menekan reaksi radang selama 1-2 minggu, dan kalaupun ada faktor kegagalan operasi kemungkinan karena infeksi.


sumber:

No comments: