Minyak Telon dan Minyak Kayu Putih
Pernah suatu ketika saya diminta istri untuk membeli minyak gosok khusus bayi. Sebagai seorang suami yang baik dan bertanggung jawab segeralah saya meluncur ke mini market terdekat. Dengan tangkas saya mengambil sebotol minyak kayu putih yang kualitasnya paling baik (setidaknya menurut saya). Yang botol kemasannya berwarna hijau.
Sampai rumah langsung saya serahkan permintaan istri terkasih sembari berlutut di depannya, layaknya seorang pangeran menyerahkan setangkai bunga mawar pada seorang putri. “As you wish..”, ucap saya.
Istri tidak menyahut. Tidak juga mengambil minyak gosok dari tangan saya. Saya yang menunduk segera mendongak. Istri diam tidak menunjukkan ekspresi apa-apa. Matanya menatap wajah saya yang sedikit bingung.
“Lha.. memangnya beda..??”, tanya saya yang mungkin terlihat o’on saat itu.
“Ya beda donk mas, dari baunya kan jelas beda. Minyak bayi itu minyak telon. Beda sama minyak kayu putih.”, tambahnya.
“oo.. ya maaf. Sini, biar diganti dengan minyak telon”.
“Nggak usah. Udah gak papa pake ini juga”. Jawab istri. Dia memang lebih senang menggunakan minyak telon untuk bayi ketimbang minyak kayu putih. “Baunya lebih enak..”, katanya ketika ditanya kenapa lebih suka minyak telon.
Naah.. dari sinilah rasa penasaran saya muncul. Apa iya minyak bayi itu bukan minyak kayu putih. Bagi saya koq terlihat sama ya.
Yuk.. mari kita lihat lebih jauh perbedaan minyak telon bayi dengan minyak kayu putih. Yah.. siapa tau anda-anda para pria dan suami muda juga mendapat permintaan yang sama dari istri. Diminta untuk membeli minyak telon bayi. Kan peristiwa di atas tidak terulang pada anda. Haha..
Minyak telon. Pertama kali mendengar namanya saja saya merasa asing. Aneh. Koq ya ada orang yang memberi nama ‘telon’.
Pada umumnya nama minyak-kan berasal dari nama sumber asal-nya. Minyak kayu putih, jelas berasal dari kata ‘kayu putih’. Nama tanaman asal minyak tersebut.
Minyak cendana juga berasal dari nama tanaman penghasil minyak tersebut. Kayu Cendana.
Minyak sereh dari tanaman sereh.
Minyak cengkeh, minyak melati, dan lainnya.
Lha kalau minyak telon? Apa berasal dari tanaman telon..? Atau bunga ‘telon’..?
Ternyata kata ‘telon’ bukan nama sejenis tanaman, kayu,atau bunga. ‘Telon’ merupakan bahasa jawa untuk ‘tiga’. Ya.. ‘tiga’ yang itu!!.
Satu.. dua.. tiga.
Hal ini karena minyak telon terdiri dari tiga bahan utama. Minyak kayu putih, minyak adas, dan minyak kelapa. Karena campuran dari tiga bahan inilah maka diberi nama telon yang berarti tiga.
Aroma khas bayi pada minyak telon berasal dari aroma minyak adas. Minyak yang ditambahkan untuk mengatasi perut kembung. Semakin kuat aroma bayi, semakin banyak campuran minyak adas pada minyak telon. Sementara minyak kelapa ditambahkan sebagai pelembut. Minyak kayu putih mempunyai aroma yang kuat dan rasa yang panas. Karena kulit bayi masih sensitif maka ditambahkan minyak kelapa sebagai pelembut dan pelumas. Bila kandungan minyak kelapa terlalu banyak, minyak telon akan terasa lengket.
Yang perlu diperhatikan adalah expire date. Minyak kelapa mudah teroksidasi dengan udara. Dan seiring waktu minyak menjadi tengik dan mempengaruhi aroma minyak telon.
Naah.. ternyata memang benar minyak telon berbeda dengan minyak kayu putih.
"Oh istriku.. lain kali kalau diminta membeli minyak bayi, suamimu ini tak akanlah salah lagi. hehe.."
Semoga artikel ringan ini bisa membantu anda untuk membedakan minyak telon dan minyak lainnya.
Oh ya, tambahan informasi lagi. sekarang ini minyak telon sudah dicampur dengan minyak sereh. Hal ini membuat minyak telon selain sebagai minyak gosok untuk mengobati kembung dan pemberi rasa hangat, juga bermanfaat sebagai minyak pengusir nyamuk.