Friday, June 25, 2010

5 Tanda Agar Mulai Mencari Pekerjaan Baru

Sudah lebih dari setengah tahun ini profesi baru sebagai auditor saya lakoni. Ya.. saya sudah pensiun sebagai biotech researcher. Sudah tak lagi berkecimpung di dunia science dan research ilmiah. Saya saat ini lebih banyak bergelut dengan system menejemen.

Tiga tahun lebih saya bekerja dan mendalami satu bidang yang sudah sangat familiar, kimia. Terus terang ketika harus terjun di tempat yang asing dan baru sama seklai, ada kekhawatiran, bahkan banyak kekhawatiran..

Dari mulai khawatir tempat baru tidak lebih baik dari yang lama, khawatir tidak bisa mengikuti irama, khawatir tidak bisa menghadapi pekerjaan baru yang akan ditemui nanti, dan lain-lain. Intinya, khawatir bahwa pilihan ini akan menjadi sebuah penyesalan di kemudian hari.

Dan saya rasa itu sangat wajar. Lumrah untuk merasa takut ketika harus berpindah dari kondisi yang sudah nyaman ke situasi baru yang belum pernah kita ketahui. Saya yakin anda-pun akan begitu. Bahkan semua kita akan begitu.

Dan sekarang..

Sekarang sudah setengah tahun berlalu. Saya bersyukur bahwa semua bisa saya lalui dengan baik dan lancar. Tentu saja ada hal-hal positif dan dan ada hal negative yang saya dapatkan. Namun secara keseluruhan saya merasa cukup puas. Terutama dari peningkatan ilmu dan pengalaman.

Pasti.. sebelum memutuskan untuk pindah bekerja, banyak pertimbangan yang harus dipikirkan. Mengingat hal tersebut merupakan keputusan penting yang akan mempengaruhi masa depan. Namun jika sekali sudah diputuskan, jalani dengan penuh keyakinan dan sepenuh hati. Jangan lagi lihat ke belakang. Pastikan bahwa keputusan yang kita ambil adalah keputusan yang tepat dan benar.

Berikut adalah tips dan pertimbangan sebelum memutuskan untuk pindah bekerja. Tentunya ini hanya berdasar pengalaman pribadi. Orang lain mungkin akan berbeda. Nmaun sedikit banyak bisa menjadi tambahan informasi bagi sobat yang bermaksud mencari ‘ladang garapan’ baru.

Ada 5 hal yang bisa menjadi indicator bahwa sudah waktunya untuk mempertimbangkan mencari tempat kerja lain.

1. Prospek karir

Yang pertama kali menjadi pertimbangan adalah perkembangan karir. Jika sudah tidak ada lagi harapan peningkatan karir. Berapapun lamanya anda bekerja, karir anda jalan di tempat, atau paling tidak hanya bergesar satu langkah kecil. Jika begitu, maka sudah waktunya mempertimbangkan mencari pekerjaan baru yang prospek karirnya lebih baik.

2. Peningkatan ilmu dan pengalaman

Hal lain yang penting adalah peningkatan ilmu. Jika sudah cukup lama bekerja, semua pengetahuan sudah anda peroleh. Anda sudah menguasai semuanya. Artinya kondisi sudah jenuh. Sudah tidak ada lagi ilmu yang bisa di serap. Jikapun ada, itu sangatlah sedikit. Anda merasa kemajuan diri sudah sangat lambat dan relative diam ditempat. Pekerjaan saat ini tidak memberi nilai tambah pada soft skill anda, maka sudah saatnya anda pertimbangkan untuk pindah bekerja.

3. Penghasilan

Salah satu tujuan utama bekerja adalah penghasilan. Uang. Bukan berarti materilistis, namun memang begitulah sesungguhnya.

Coba perhatikan penghasilan anda saat ini. Apakah anda merasa penghasilan yang anda dapatkan tidak sebanding dengan yang sudah anda berikan pada perusahaan. Atau anda merasa masa kerja, pendidikan, posisi, ilmu yang anda miliki, atau teman anda yang satu angkatan dengan anda mempunyai penghasilan yang lebih besar. Anda bisa mencari informasi di luar. Tentang berapa penghasilan umum/standar untuk pegawai seperti anda.

Dan coba hitung perkiraan penghasilan anda 3-5 tahun ke depan. Anda pasti mengetahui tren kenaikan penghasilan setiap tahunnya. Biasanya setiap tahun perusahaan akan menaikkan penghasilan sekitar 10%. Ini merupakan kenaikan regular. Diluar kenaikan karena peningkatan karir.

Coba anda lihat sampai 5 tahun ke depan bagaimana prospek karir. Hal ini bisa dilakukan dengan melihat rekan yang masa kerja lebih dari 5 tahun.

Jika anda pikir prospek karir dan penghasilan yang anda dapatkan 5 tahun ke depan tidak cukup baik, pertimbangkan pindah ke tempat lain.

4. Jarak dengan tempat tinggal

Mungkin hal ini tidak begitu terpikirkan bagi mereka yang masih belum berkeluarga. Tapi bagi mereka yang sudah menikah, pasti jarak kantor dengan tempat tinggal menjadi hal yang dipertimbangkan. Mungkin lebih tepat bukan jarak, tapi waktu tempuh. Jika waktu tempuh untuk menuju ke tempat kerja sudah lebih dari 2 jam, sehingga untuk pulang pergi dibutuhkan waktu lebih 4 jam. maka pertimbangkan mencari lokasi kerja yang lebih dekat. Karena 4 jam sehari di jalan adalah wasting time. Dan 4 jam bisa digunakan untuk hal yang lebih produktif dan berharga.

Terus terang factor ini jugalah yang menjadi pertimbangan ketika saya memutuskan pindah bekerja.

5. Usia

Yang terakhir namun juga penting adalah usia. Usia produktif adalah dibawah 33 tahun. Pdroduktif dalam artian masih relative mudah mencari pekerjaan. Perusahan cenderung menerima pegawai yang masih di bawah 33 tahun. Jika usia anda masih dalam rentang dibawah 33, maka anda masih mempunyai kesempatan besar untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

Pindah bekerja memang bisa menjadi satu keputusan yang teramat sulit. Namun bila dirasa tempat bekerja sekarang tidak lagi bisa diharapkan. Karir, penghasilan, ilmu, sudah tak ada peningkatan, maka sudah waktunya memikirkan pekerjaan lain. Sebelum usia anda mencapai 33, sebelum anda terlalu lama dan ‘terperangkap’di sana, dan sebelum semuanya ‘terlambat’.

Read more...

Tuesday, June 22, 2010

Perbedaan Sirloin dan Tenderloin

Setelah sekian lama blog ini tidak di maintain dan disia-siakan, akhirnya terbitlah posting terbaru saya. 

Kemarin bersama istri saya refreshing jalan berdua. Lama kami tidak pernah pergi bersama. Pertama karena memang sibuk urusan pekerjaan, dan kedua karena anak pertama kami yang baru lahir dan tidak mungkin untuk ditinggal.

Namun hari itu kami memang sengaja untuk pergi dalam rangka survey mencari calon tempat tinggal. Ya.. kami memang merencanakan untuk segera memiliki rumah. Dan karena akan ditempati selamanya, maka haruslah betul-betul dipilih dan ideal sebagai tempat tinggal.

Dalam perjalanan istri mengajak mampir di sebuah rumah makan favorite yang khusus menyajikan aneka jenis steak yang merupakan makanan favoritnya.

Ada beragam menu dan aneka jenis steak. Saya memesan sirloin steak dan istri tenderloin steak. Dua jenis steak ini sebetulnya sudah familiar bagi saya. Namun entah kenapa saat itu saya begitu penasaran ingin mengetahui perbedaan antara sirloin steak dan tenderloin steak.

Dari segi rasa menurut saya tak ada beda. Semuanya sama-sama daging sapi. Semuanya sama-sma enak. Lantas apa perbedaan keduanya..??

Penasaran sayapun googling. Dan inilah hasil penelusuran saya. Mudah-mudahan dengan berbagi artikel ini dapat memberi manfaat dan informasi baru.

1. Sirloin steak
Steak ini berasal dari daging Sirloin, yaitu daging yang berasal dari bagian belakang sapi. Daging ini bekerja lebih berat daripada bagian lain yang umum dipakai untuk steak sehingga agak lebih keras dibandingkan yang lain.


Konon kata ‘Sirloin’ berasal dari kata ‘Sir’ dan ‘loin’. ‘Sir’ adalah panggilan untuk laki-laki dalam bahasa inggris. Laki-laki cenderung keras. Oleh karena itu sirloin memiliki tekstur lebih keras dari Tenderloin.


Saya kurang tahu apakah pengertian ini benar atau hanya cara agar mudah mengingat tentang daging sirloin.
Sirloin memiliki kelebihan dalam ukuran, yaitu bisa dipotong lebih besar daripada bagian sapi lainnya yang lebih lembut. Harga Sirloin umumnya lebih murah dibandingkan daging steak lainnya.


2. Tenderloin Steak
Sementara Tenderloin adalah daging yang berada di depan sirloin dan di belakang tulang rusuk (rib). Daging tenderloin tidak bekerja keras sehingga tenderloin adalah bagian sapi yang paling lembut. Tenderloin berbentuk memanjang seperti ular dan untuk steak biasanya dipotong secara diagonal.


Kata tenderloin berasal dari kata ‘tender’ dan ‘loin’. ‘tender’ berarti empuk. Maka daging tenderloin memiliki tekstur yang lebih empuk daripada sirloin.


Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan gambar berikut.




Coba perhatikan dimana letak perbedaan antara daging sirloin dan tenderloin.


Tapi bagi saya, hampir tidak ada perbedaan antara daging sirloin dan tenderloin. Bagi saya keduanya sama-sama empuk dan keduanya sama-sama enak. Saya juga tidak begitu peduli daging tersebut posisinya ada di sebelah mana pada tubuh sapi. Yang penting bisa dan enak di santap. Hehe..


Dan favorit saya sebetulnya bukan daging sapi. Tapi, daging kambing. Apalagi dihidangkan sebagai Sop buntut goreng. Hmmm...



Read more...